Assalamu'alaikum

Selamat Datang di blog Anin Einstein media belajar Agama dan Teknologi

Tentang Blog

Ini merupakan blog untuk sarana publikasi, komunikasi dan informasi...

Mari Belajar bersama

“"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Q.S. Al-imran ayat 190).”

Manfaat Ilmu

“"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Qur’an Al mujadalah 11).”

Untuk Teman-temanku

"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Pages

Selasa, 05 Juli 2011

HARAMNYA Berpacaran Menurut Islam

Allah SWT, sebenarnya sudah
sangat jelas sekali bahwa
hukum berpacaran menurut
Islam adalah haram (tidak
boleh). Kebanyakan ulama
sepakat tentang keharamannya karena lebih
banyak mudharatnya daripada
manfaatnya. Dalil-dalil yang
mengharamkan pacaran
banyak sekali, diantaranya
adalah : “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya
zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan
suatu jalan yang buruk”. (QS.
Al-Isra’ : 32) “Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara
kemaluannya (dari hal yang
haram), yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang mereka
perbuat”. Katakanlah kepada
wanita yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya (dari yang
haram)”. (QS. An-Nur: 30-31).
“Telah ditulis bagi setiap bani
Adam bagiannya dari zina,
pasti dia akan melakukannya,
kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga
zinanya adalah mendengar, lidah
(lisan) zinanya adalah
berbicara, tangan zinanya
adalah memegang, kaki zinanya
adalah melangkah, sementara qalbu berkeinginan dan
berangan-angan, maka
kemaluanlah yang
membenarkan (merealisasikan)
hal itu atau mendustakannya”.
[HR. Al-Bukhoriy (5889) dari Ibnu Abbas, dan Muslim (2657)
dari Abu Hurairah] “Hati-hatilah
kalian dari masuk
menemui wanita”. Seorang
lelaki dari kalangan Ashar
berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat
suami?” Maka Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda, “Mereka adalah
kematian (kebinasaan)”. [HR.
Al-Bukhoriy (5232), Muslim (2172), dan At-Tirmidziy (1171)
] “Jangan sekali-sekali salah
seorang di antara kalian (kaum
pria) berduan dengan seorang
wanita, karena setan adalah
pihak ketiganya”. [HR. At- Tirmidziy (2165), dan Ahmad (114)
. Hadits ini di-shohih-kan
oleh Al-Albaniy dalam Al-
Irwa’ (6/215)] “Andaikan kepala
seseorang di
cerca dengan jarum besi, itu lebih baik (ringan) baginya
dibandingkan menyentuh
seorang wanita yang tak halal
baginya”. [HR. Ar-Ruyaniy dalam
Al-Musnad (227/2), dan
Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (486, & 487)] Lalu jika pacaran
itu haram,
maka bagaimana caranya
seorang muslin untuk
mendapatkan jodoh? Cara-
caranya adalah sebagai berikut : 1. Melalui perantara.
Upayakan memperluas
pergaulan, tanya sana tanya
sini, siapa gerangan yang bisa
membantu Anda untuk
mencarikan jodoh. Cari perantara yang reputasinya
baik, seperti ustadz, guru,
murobbi, dan orang-orang
sholih lainnya. Jangan malu
untuk mempromosikan diri
bahwa ananda sedang mencari jodoh (apalagi ananda lelaki
yang memang harus lebih
agresif dalam mencari jodoh
daripada perempuan). Namun
saya tidak menganjurkan
ananda untuk mengikuti biro jodoh atau mengikuti forum-
forum gaul di internet, karena
selain tidak selektif, juga belum
tentu jujur apa yang
ditampilkan oleh biro/media
tersebut. 2. Mencari sendiri tanpa melalui
pacaran.
Cara yang kedua ini mungkin
sulit bagi sementara orang.
Bagaimana bisa mencari jodoh
sendiri tanpa melalui pacaran? Bukankah pacaran merupakan
sarana untuk mengenal calon
pasangan kita? Lalu dapatkah
dijamin kita akan cocok dengan
pasangan kita jika tidak melalui
pacaran? Jawabannya adalah : bisa!. Bisa menikah tanpa
pacaran dan bisa cocok sampai
hayat di kandung badan.
Nenek moyang kita telah
mempraktekkan hal tersebut
sejak lama dan terbukti cocok. Bahkan sekarang ini kita
menyaksikan sendiri bahwa
angkaperceraian semakin
tinggi, justru ketika budaya
pacaran menjadi umum dalam
masyarakat kita. Ternyata pacaran tidak menjamin
kecocokan dalam berumah
tangga. Jadi, cocok atau
tidaknya kita dengan
pasangan bukan karena
pacaran, tetapi karena kesiapan untuk menerima
pasangan kita apa adanya.
Walau tidak pacaran, tetapi
hati dan mental kita lebih siap
(ikhlas) untuk menerima
kekurangan dari pasangan, maka rumah tangga kita akan
langgeng sampai akhir hayat.
Sebaliknya, walau pacaran
bertahun-tahun tapi ternyata
mental dan hati kita tidak siap
menerima kekurangan pasangan, maka pernikahan
akan mudah bubar dalam
waktu yang singkat. Cara mencari
sendiri tanpa
pacaran adalah dengan cara
‘menembak’ (langsung mengutarakan keinginan untuk
menikahi orang yang kita
taksir). Contohnya adalah ketika
Khadijah ra meminta
Nabi Muhammad saw untuk
menikahinya. Cara ini biasanya didahului dengan mencari
informasi tentang orang yang
akan kita “tembak” tersebut.
Cara mencari informasinya bisa
melalui teman akrabnya,
gurunya, dan orang-orang terdekat dengannya. Cara
yang ditempuh harus smooth
(halus), sehingga tidak terkesan
terlalu agresif. Lalu
dilanjutkan dengan
memberikan sinyal kepada orang yang kita taksir
tersebut apakah ia siap untuk
kita ajak menikah. Kalau sinyalnya
positif, maka kita
bisa menyampaikan hasrat kita
kepadanya. Bisa melalui perantara atau bisa juga
langsung mengutarakan
kepadanya. Kalau diterima
alhamdulillah dan kalau pun
ditolak jangan sakit hati. Baik
cara pertama maupun kedua yang Anda lakukan,
prinsipnya jangan pernah
berputus asa untuk mencari
jodoh dengan cara-cara yang
Islami. Sediakan juga waktu
khusus untuk mencari jodoh (mis: sepekan dua kali atau
sebulan tiga kail) dengan cara
silaturahim ke perantara atau
untuk mencari info orang yang
kita “tembak”. Iringi upaya kita
mencari jodoh dengan doa dan sholat tahajud yang
intens. Buktikan kepada Allah
SWT bahwa Anda memang
sungguh-sungguh mencari
jodoh. Insya Allah, jodoh itu akan
datang kepada Anda. “Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh mencari
jalan-jalan Kami, niscaya Kami
akan tunjukan jalan-jalan
tersebut ” (QS. 29 : 69