Selasa, 21 Oktober 2014
Pengertian Transistor
10/21/2014 12:11:00 AM
 
No comments
Pengertian
Transistor adalah komponen elektronika
semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor
(Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat,
pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan
masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan
sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat
dan sumber listriknya.
Transistor sebenarnya berasal
dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti
penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan
setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan
pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi,
komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi
2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.
Pengertian Lampu LED
10/21/2014 12:08:00 AM
 
No comments
Lampu LED atau kepanjangannya Light
Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang
biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika
tersebut.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Pengertian Dan Rangkaian Adaptor
10/21/2014 12:00:00 AM
 
No comments
ADAPTOR Nama lain : Adaptor
mempunyai nama lain : 1. Power Suply 2. Catu Daya 3.
Adaptor 4. Stabillizer
Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik. Selain itu, adaptor mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas asal ada tegangan AC, tegangan AC ini sudah merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia.
BAGIAN-BAGIAN
Adaptor sederhana terdiri dari :
1. Bagian input tegangan yang merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung sumber tegangan AC dari stop kontak yang ada di dalam rumah. Bagian ini terdiri dari jack/steker dan kabel input.
Stop Kontak adalah konektor sumber
tegangan AC dari listrik PLN yang digunakan
untuk menyalurkan
tegangan pada adaptor melalui kabel input tegangan
2. Bagian Penurun
Tegangan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 Volt menjadi
tegangan yang lebih kecil, misalnya 3 volt, 4,5 volt, 6 volt, 7,5 volt, 9 volt,
atau 12 volt. Untuk memilih output tegangan ini digunakan rotary
switch/saklar puter/saklar 1 induk 6 anak. Trafo yang digunakan adalah
jenis step down, dapat menggunakan trafo dengan arus 500 mA (mili
Ampere).
Tegangan input sebesar
220V lalu masuk ke tegangan output trafo
menjadi lebih kecil :
3 V, 4,5 V, dll.
3. Bagian Penyearah,
yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Komponen utamanya adalah dioda.
Dioda yang digunakan
berjumlah 4 dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk jembatan dioda atau
bridge dioda.
Bridge Dioda dengan
menggunakan 4 Dioda yang dirangkai sedemikian rupa
sehingga dapat
menghasilkan tegangan DC (-) dan (+)
Gambar fhisik Trafo
4. Bagian Filter
atau penyaring yang berfungsi untuk menghilangkan tegangan AC yang
masih lewat. Efek dari tegangan AC yang lewat ini adalah munculnya suara
dengung. Komponen yang dibutuhkan antara lain IC penstabil tegangan dan
elco
5. Bagian Output
Tegangan yang berfungsi sebagi keluaran tegangan berupa tegangan DC. Besar
keluaran tegangan DC ini sesuai dengan tegangan output pada trafo step down
yang diatur oleh rotary switc sesuai yang diinginkan.
Rangkaian ini sangat sederhana, PCB-nya sangat mudah
di cari di pasaran. Komponen sebagai pelengkap antara lain :
1. Lampu pilot sebagai lampu indikator yang mana digunakan sebagai kontrol apakah input tegangan sudah masuk atau belum.
2. Sekring yang berfungsi sebagai keamanan apabila ada hubung singkat.
3. Saklar on/off yang berfungsi untuk memutus arus jika sudah tidak dimanfaatkan untuk mengaktifkan rangkaian elektronika.
1. Lampu pilot sebagai lampu indikator yang mana digunakan sebagai kontrol apakah input tegangan sudah masuk atau belum.
2. Sekring yang berfungsi sebagai keamanan apabila ada hubung singkat.
3. Saklar on/off yang berfungsi untuk memutus arus jika sudah tidak dimanfaatkan untuk mengaktifkan rangkaian elektronika.
Senin, 20 Oktober 2014
Cara membaca nilai resistor
10/20/2014 11:46:00 PM
 
No comments
Kode warna Resistor
|
Lihat Gambar
Jika Resistor yang memiliki 4 gelang warna :
gelang 1 dan 2 dibaca sesuai kode warna
gelang 3 adalah faktor pengali
gelang 4 adalah toleransi
Jika Resistor yang memiliki 5 gelang warna
gelang 1,2 dan 3 dibaca sesuai kode warna
gelang 4 adalah faktor pengali
gelang 5 adalah toleransi
Contoh :
Jika Resistor yang memiliki 4 gelang warna :
gelang 1 dan 2 dibaca sesuai kode warna
gelang 3 adalah faktor pengali
gelang 4 adalah toleransi
Jika Resistor yang memiliki 5 gelang warna
gelang 1,2 dan 3 dibaca sesuai kode warna
gelang 4 adalah faktor pengali
gelang 5 adalah toleransi
Contoh :
Warna Coklat = 1
Warna Hitam = 0
Warna hijau = x 5
Warna Emas = Nilai toleransi 5%
Nilai Resistor = 10 x 5
= 1,000,000 = 1 mega = 1m
= 1m ohm toleransi 5%
Warna Hitam = 0
Warna hijau = x 5
Warna Emas = Nilai toleransi 5%
Nilai Resistor = 10 x 5
= 1,000,000 = 1 mega = 1m
= 1m ohm toleransi 5%
Warna merah = 2
Warna merah = 2
Warna merah = x 100
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 22 x 100
= 2,200 = 2,2 kilo = 2,2k
= 2,2k ohm toleransi 5%
Warna merah = 2
Warna merah = x 100
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 22 x 100
= 2,200 = 2,2 kilo = 2,2k
= 2,2k ohm toleransi 5%
Warna Kuning = 4
Warna Ungu = 7
Warna Perak = x 0,01
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 47 x 0,01
= 0,47 ohm toleransi 5%
Resistor yang disambung Seri
Warna Ungu = 7
Warna Perak = x 0,01
Warna Emas = Toleransi 5%
Nilai Resistor = 47 x 0,01
= 0,47 ohm toleransi 5%
Resistor yang disambung Seri
Resistor yang disambung Seri, akan bertambah besar nilai
resistor tersebut.
Rumus :
R total = R1 + R2 + .......
Contoh : Lihat gambar
R1 = 1k
R2 = 1k
R total = R1 + R2
= 1k + 1k
= 2k
Resistor yang disambung Paralel
Resistor yang disambung paralel akan bertambah kecil nilai
resistor tersebut.
Rumus :
Study: Online Learning Outcomes Similar to Classroom Results
10/20/2014 11:36:00 PM
 
No comments
Universities with shrinking budgets could consider online education to save
money.
A recent study shows
similar outcomes between traditional learning and interactive online learning.
Critics of online learning claim that students are exposed to an inferior education when compared to
traditional in-class instruction, but a recent study from Ithaka S+R, a
strategic consulting and research nonprofit, questions this notion.
The report, "Interactive Learning Online at Public Universities:
Evidence from Randomized Trials," notes that students who
utilize interactive online learning—or hybrid learning—produce equivalent, or
better, results than students participating in face-to-face education.
Monitoring 605 college students taking the same introductory
statistics course at six public universities—including the University at Albany—SUNY, SUNY Institute of Technology—Utica/Rome, the University of Maryland—Baltimore County, Towson University, CUNY—Baruch College, and CUNY—City College—during fall 2011, researchers split the
students into two groups. One group completed the course in a traditional
format, while the second group completed an online component complemented with
an hour of in-class instruction each week.
Students were asked to complete a series of tests before and after the
course, and researchers found that "hybrid-format students did perform
slightly better than traditional format students" on outcomes including
final exam scores and overall course pass rates, according to the report.
The report's authors note that while the students who participated in the
hybrid group performed marginally better than students in the traditional group
overall, the differences in learning outcomes are not "statistically
significant" between the two groups. And although the researchers were
able to successfully randomize students in both groups, based on factors
including age, gender, ethnicity, academic background, and family income, they
could not control for differences in teacher quality.
Students learn more from active discussions than from traditional lectures,
and they need instructors who can engage them in the material, notes Diane
Johnson, assistant director of faculty services at the Center for Online
Learning at Florida's St. Leo University, who has spent more than 12 years teaching
online, traditional, and hybrid courses.
"Teacher quality is still a very important part of success in an
online course, but so, too, is the course design," Johnson says.
"Despite the delivery mechanism of the class, faculty members need to show
students they care and that they aren't just a number. The ones that do this
will help students to learn."
With universities facing shrinking budgets, this report may make the case
for higher education professionals to consider plans to implement more courses
with an online component—and to train faculty members to lead these interactive
learning communities.
"Online learning … holds the promise of broadening access to higher
education to more individuals, while also lowering costs for students,"
notes Deanna Marcum, managing director of Ithaka S+R, in the report's preface.
"The results of this study are remarkable; they show comparable learning
outcomes for this basic [statistics] course, with a promise of cost savings and
productivity gains over time."
Simple present tense
10/20/2014 11:30:00 PM
 
No comments
Pengertian
Simple present tense merupakan tense
untuk menyatakan kegiatan atau aktivitas yang sedang berlangsung di masa
sekarang. Simple present tense juga digunakan untuk menyatakan perbuatan atau
aksi yang dilakukan secara berulang.
Rumus
Simple Present Tense
Bentuk Nominal
I/You/We/They + to be
He/She/It + to be
Contoh:
1. I am a boy.
Saya seorang anak laki-laki.
2. He is very rich.
Dia sangat kaya.
3. She is clever.
Dia pandai.
4. They are very strong.
Mereka sangat kuat.
5. We are family.
Kita adalah keluarga.
Bentuk Verbal
I/You/We/They + V1
He/She/It + V1 (s/es)
Contoh:
1. She washes clothes every morning.
Dia mencuci pakaian setiap pagi.
2. Susan goes to the market every
Sunday.
Susan pergi ke pasar setiap hari
Minggu.
3. They study math at school.
Mereka belajar matematika di sekolah.
4. Andi plays guitar.
Andi bermain gitar.
5. We learn together.
Kami belajar bersama.
Aturan
Penambahan -s
Jika kalimat memiliki subjek bentuk
orang ketiga tunggal (he/she/it) dan merupakan kalimat bentuk verbal berbentuk
kalimat berita, maka kata kerja dasar yang digunakan ditambahkan akhiran -s
dengan aturan berikut ini.
1. Kata kerja dasar umumnya ditambah
-s
Contoh:
get => gets = mendapatkan
read => reads = membaca
drink => drinks = minum
2. Kata kerja dasar yang berakhiran
huruf vokal o ditambah -es.
Contoh:
go => goes = pergi
do => does = melakukan
3. Kata kerja dasar yang berakhiran s,
x, sh, dan ch ditambah -es.
Contoh:
pass => passes = melewati
fix => fixes = memperbaiki
wash => washes = mencuci
watch => watches = menonton
4. Kata kerja dasar yang berakhiran
huruf e ditambahkan -s.
Contoh:
use => uses = menggunakan
write => writes = menulis
give => gives = memberi
5. Kata kerja dasar yang berakhiran
huruf y dan didahului huruf vokal ditambahkan -s.
Contoh:
play => plays = bermain
pay => pays = membayar
buy => buys = membeli
6. Kata kerja dasar yang berakhiran
huruf y dan didahului oleh huruf konsonan, y diganti i lalu ditambahkan -es.
Contoh:
study => studies = belajar
reply => replies = membalas
Kalimat Simpe Present Tense Bentuk
Verbal dengan Kata Bantu (can/may/must).Apabila pada kalimat simple present
tense bentuk verbal terdapat kata bantu (can/may/must), maka kata kerja
dasarnya tidak perlu diubah, meski subjeknya orang ketiga tunggal.
Contoh:
1. He can buy a car.
Dia dapat membeli seuah mobil.
2. She must go with her friend.
Dia harus pergi dengan temannya.
Fungsi
Penggunaan Simple Present Tense
– Untuk menyatakan kegiatan yang
menjadi kebiasaan (habitual action).
Contoh:
1. She goes to the market every day.
Dia pergi ke pasar setiap hari.
2. He goes to the office at seven
o’clock.
Dia pergi ke kantor pukul tujuh.
- Untuk menyatakan suatu kebenaran
umum.
Contoh:
1. The ice is cold.
Es itu dingin.
2. The sun rises in the east.
Matahari terbit di timur.
Itulah 2 contoh penggunaan simple
present tense, namun fungsinya tak sebatas hanya dua itu saja.
Simple Present Tense Bentuk Kalimat
Menyangkal (Negative)
Untuk membuat kalimat penyangkalan (negative),
tinggal ditambahkan not atau n’t di belakang to be pada bentuk nominal atau
do/does pada bentuk verbal.
Contoh:
1. Andi is not a teacher.
Andi bukan seorang guru.
2. I am not a singer.
Saya bukan seorang penyanyi.
3. They are not my friends.
Mereka bukan teman-temanku.
4. Lia and Susi do not (don’t) go to
school.
Lia dan Susi tidak pergi ke sekolah.
5. Ina does not (doesn’t) like Robert.
Ina tidak menyukai Robert.
Simple Present Tense Bentuk Kalimat
Tanya (Interrogative)
Untuk membuat kalimat tanya dalam
bentuk simple present tense yaitu dengan menambahkan kata bantu di depan
subjek.
- Bentuk nominal menggunakan to be
(is/am/are).
– Bentuk verbal menggunakan do untuk
subjek I/You/We/They dan does untuk subjek He/She/It.
Contoh:
1. Is he a teacher?
Apakah dia seorang guru?
2. Do you like me?
Apakah kamu menyukaiku?
3. Does Ari study every day?
Apakah Ari belajar setiap hari?
Time Signal (Tanda Waktu)
Berikut ini beberapa contoh tanda
waktu yang dapat digunakan dalam simple present tense.
always = selalu
usually = biasanya
often = seringkali
sometimes = kadang-kadang
ever = pernah
never = tidak pernah
Contoh Kalimat Simple Present Tense
Bentuk Positive, Negative, dan Interrogative.Agar lebih jelas lagi, berikut ini
Admin berikan contoh kalimat simple present tense, baik dalam bentuk positif,
negatif, maupun kalimat tanya.
(+): Ghazali buys a car.
(-): Ghazali doesn’t buy a car.
(?): Does Ghazali buy a car?
(+): Salsabila gets a gift.
(-): Salsabila doesn’t get a gift.
(?): Does Salsabila get a gift?
(+): Shafira and Aisyah go to school
together.
(-): Shafira and Aisyah don’t go to
school together.
(?): Do Shafira and Aisyah go to
school together?
(+): Kayla is a new student.
(-): Kayla is not a new student.
(?): Is Kayla a new student?
(+): They are happy family.
(-): They are not happy family.
(?): Are they happy family?
Sumber: http://www.materibahasainggris.com/simple-present-tense-pengertian-rumus-contoh-kalimat-fungsi/
Langganan:
Postingan (Atom)