Assalamu'alaikum

Selamat Datang di blog Anin Einstein media belajar Agama dan Teknologi

Tentang Blog

Ini merupakan blog untuk sarana publikasi, komunikasi dan informasi...

Mari Belajar bersama

“"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Q.S. Al-imran ayat 190).”

Manfaat Ilmu

“"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Qur’an Al mujadalah 11).”

Untuk Teman-temanku

"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Pages

Jumat, 14 Agustus 2015

Matinya Sebuah Rasa Karena Internet

Maaf,,,kalau judul ini terkesan sinis terhadap internet, tapi buka maksud saya anti terhadap internet. Bagaimanapun internet sama seperti sebuah pisau yang memiliki sisi positif dan negative, dan tidak  adil rasanya kalau kita hanya membahas dari satu sisi saja.


Dari sisi positifnya kita bisa melihat  bahwa perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paragdima dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Melalui keberadaan internet, kita bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun waktu yang diinginkan.
Salah satu bidang yang tersentuh dampak perkembangan teknologi ini adalah dunia pendidikan. Sebagai sebuah sumber informasi yang hamper tak terbatas, maka jaringan internet memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan. Bahkan beberapa perguruan tinggi ternama, mencanangkan lahirnya system pembelajaran yang berbasis teknologi jaringan ini, seperti lahirnya konsep tentang distance learning, web-based education, dan e-learning, yang kalau ditinjau dari implementasinya mempunyai wujud yang hamper sama, yaitu memanfaatkan fasilitas jaringan internet sebagai salah satu saran dan media pengajaran dalam pendidikan.
Melihat perkembangan fenomena  ini, akan sangat tertinggal dunia pendidikan kita, jika tidak bisa memanfaatkan  teknologi internet. Namun kita tidak boleh melupakan bahwa ketika kita makin akrab dengan internet.maka pada hakikatnya kita telah membuka diri terhadap dunia dan masuk dengan leluasanya dalam kamar-kamar pribadi Kita,  tanpa  batas. Segala ideology dapat diakses, segala macam budaya dari yang normal maupun ekstrem.
Maka terjadilah apa yang dinamakan dengan wabah jejaring social ( international social networking). Internet memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan begitu mudahnya dan tanpa batas.
Sudah barang tentu secara  otomatis maka budaya destruktifpun masuk didalamnya seperti hedoisme, kekerasan, terorisme dan seks bebas bahkan perdagangan perempuan.
Begitu pula dalam pendidikan, internet kadang bisa mematika rasa. Rasa untuk bekerja keras yang pertama. Dengan kemudahannya mencari data melalui situs search engine semisal google, para pelajar dari SD sampai mahasiswa menjadi mudahnya dalam mencari data untuk membuat tugas yang diberikan oleh guru atau dosen menjadi malas bekeja keras untuk membaca buku dan lebih memilih bertanya pada “pak google”  perpustakaanpun menjadi makin sepi karena para pelajar lebih sibuk browsing di internet.
Mati rasa yang kedua adalah kelanjutan dari mati rasa kerja keras, setelah mereka mendapatkan data yang dicari melalui browsing di internet, mereka idak segan-segan melakukan copy paste tenpa menyebutkan narasumber yang menulisnya dan menjadikan seolah-olah diri kitalah yang menulisnya. Maka kita telah membunuh rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap hak cipta orang lain. Sehingga menyebarlah budaya copy paste dimana-mana.ada sebuah cerita dari seorang mahasiswa yang menceritakan bahwa ada salah satu dosennya yang tidak pernah memberikan tugas kepada para mahasiswanya dengan mengetik lewat computer dan selalu mengunakan tulisan tangan karena saking takutnya kalau mahasiswanya hanya melakukan copy paste dengan sedikit pengeditan.
  Mati rasa yang ketiga dan inilah mati rasa yang paling fatal adalah matinya belajar nilai dari seorang guru, apalagi untuk universitas yang benar-benar mengandalkan pembelajaran melalui e-learning. Dalam sebuah proses pendidikan, yang dilakukan tidak hanya transfer pengetahuan tetapi juga transfer nilai. Bagaimana akhlak seorang guru, keikhlasan dan semangat guru akan ditularkan kepada para peserta didiknya, begitu pula sebaliknya bagaimana ta’zhim (penghormaan) siswa terhadap guru, dan tidak ditemukan dalampembelajaran melalui internet sehingga berkurangnya kedekatan hati antara guru dan murid.
Padahal belajar nilai dan akhlak dari guru adalah hal yang sangat penting, dizaman klasik kita bisa belajar dari kisah tentang halaqah yang diselenggarakan oleh imam Ahmad bin Hanbal bahwa hadir dikajian ilmuberjumlah 5000 orang sedangkan yang mencatat hanya 500 orang maka yang lain?? Jawabannya adalah belajar akhlak dan adab dari imam Ahmad bin Hanbal.
Dizaman kontemporer ini kita telah terpukau oleh kehebatan Andrea Hirata ( pengarang novel tetralogi Laskar Pelagi) yang telah dididik dengan baik dan penuh sahaja oleh ibu muslimah, bukakah karena pendidikan berkarakter yang penuh dengan keakraban antara guru dengan siswa salah satunya dengan bermain bersama.dan sehebat apapun teknologi internet yang ada sekarang, misalnya dengan teknologi webcam based teaching (pengajaran melalui  perantara webcam) tetap belum bias mengantikan kehebatan pengaruh bermain dan belajar bersama guru ketika mengajar, misalnya ketika musim hujan tiba, kita tidak pernah tahu bagaimana seorang guru yang harus rela menembus hujan demi mengajar para siswanya.
Oleh karena itu internet tidak layak sebagai sumber mutlak dalam sebuah pendidikan dan dalam hal ini hendaknya guru menanamkan dulu nilai-nilai keluhuran akhlak baru kemudian memberikan ketrampilan belajar melalui internet.dan selain itu buku dan perpustakaan tetap menjadi sebuah sumber belajar yang tak tergantikan.

Kamis, 13 Agustus 2015

Ciri-ciri pencandu internet dan cara penyembuhan

Internet atau international network  bukanlah hal yang baru bagi khalayak umum sekarang ini hamper setiap orang mulaidari orang penting sampai tidak penting mengunakan internet makanya banyak bermunculan pencandu internet. Para pencandu internet umumnya tidak tahu kalo dirinya adalah pencandu internet .tapi ada beberapa ciriciri yang dapat ada lihat dan rasakan bila mulai kecanduan internet. Contohnyaseperti;
1.       Selalu update medsostiap menitnya
Pasti banyak darikita yang punya medsos(media social) contohnya facebook, twitter, Instagram,BBM Dsb.banyaksekali yang  dapat kita lakukan dimedsos seperti jualan, cari perhatian, caritemen, komunikasi  dan sebagainya. Tapi jika semua hal ini jika temen-temen tiap jam atau menitnya selalu bukaa tau sekedar mengupdate. Itu akan membuat efekketergantungan yang berlebihan. Hal-hal yang bias dilakukan secara langsung dilakukan dimedsos..misalnya kita berdoa dimedsos padahalkan bukan tempatnya. Kita setiap menit update status apa yang kita lakukan atau rasakan. Cuma hanya ingin teman- temantahu. Tanpa sadarkita telah mengubar keburukan kita ke orang lain


2.       Lupa Makan
Terlalu  asyik main internet tanpa sadar akan membuat lupa akan kebutuhan kita sebagai makluk hidup yaitu “makan” kadang karena terlalu asyiknya bermain atau melihat  internet kita menunda waktu makan. Dan malah lupa bahwa kita butuh makan.


3.       Jarang mandi
Kegiatan yang harus selalu didepan layar membuka internet. Membuat kitaenggan pergi walau hanya untuk mandi. Akibatnya kita mulai terbiasa akan bau tubuh kita yang belum mandi dan menggangap itu wajar padahal jika kita orang lain pasti akan pergi jika kita belum mandi karena tidak tahan dengan bau tubuh kita.

4.       Jarang bersosialisasi ke orang lain secara langsung
Biasanya para pencandu internet akan sedikit bicara jika bertemu orang langsung tetapi ketika di internet mereka akan mengembor- ngemborkan pikiran yang terpendamnya.

5.       Selalu cari koneksi internet dimanapun dia berada
Internet  tanpa koneksi sama juga bohong. Orang yang kecanduan internet akan selalu mencari cara agar mereka selalu terhubung ke internet dimana punitu.bahkan dimanapun mereka akan pergi selalu membawa gadget yang bias  terhubung ke internet.


6.       Hal apapun akan difoto dan diupload di internet
Sekarang banyak fasilitas kamera di gadget masing-masing. Sehingga kapanpun kiata dapat memotret sesuatu. Bagipencandu  internet akan memotret apasaja yang ada disekitar mereka. Foto makanan yang baru akan dimakan misalnya, foto tulisan suatu tempat  yang  sedang mereka kunjungi, foto hal lucu diskitar mereka, bangunan disekita rmereka, tumpukan pekerjaan  yang belum diselesaikan atau baru dikerjakan.dan semua itu nantinya akandiupload di internet, dan pastinya akan membuat kepuasan sendiri bagi pencandu


7.       Jarang baca buku
Internet menawarkan fitur penulusuran yang dapat menelusuri hal yang akan kita cari. Di google kita pasti akrab dengan situs satu ini. Banyak hal yang bias cari disini. Tapi apakah itu selamanya baik. Ternyata tidak informasi yang sangat mudah didapat membuat kita jadi malas membaca. Dan akibatnya informasi  yang didapat tidak maksimal atau malah hanya judulnya saja yang kita ingat.

Dari ciri-ciri diatas jika teman-teman mengalaminya, berhati-hatilah kamu termasuk pecandu internet. Dan ada beberapa cara pengobatannnya.Seperti;

1.       Ganti hpmu atau gadgetmu dengan hp atau gadget jadul
Fitur berlebih suatu hp atau gadget apalagi selalut erhubung ke internet akan dapat kita melakukan yang aneh- aneh pula. Sebaginya ganti gadget atau hpmu dengan yang jadul seperti hp monokrom yang masih berantena itu.


2.       Ikut banyak organisasi yang postif
Kesibukan berorganisasi akan membuat kita lupa akan  internet. Karena dalam organisasi kita juga akan mendapat teman yang banyak sama pada pertemanan di media social.


3.       Lakukan kegiatan positif
Dengan kita melakukan aktifitas maka porsi kita akan berkurang untuk bermain internet contohnya; main sepak bola, laripagi, senam, jalan-jalan sama teman, mengurus pengajian dimasjid, bantuin orang dsb


4.       Sering datang ke pengajian tau kajian
Jika wawasan keimanan dan keilmuan kita luas maka segala aspek pengaruh yang membuat kita kecanduan internet akan musnah secara perlahan.



Dan itulah beberapa Ciri-ciri pencandu internet dan cara penyembuhannya semoga dapat membantu ingat jangan terlalu berlebihan mengunakan internet yaa ... ^_^




Rabu, 12 Agustus 2015

Berawal dari Alay menjadi Dosa


Kebiasaan alay kaum muda sekarang ini bukan hanya menjadi hobi lagi tapi sudah menjadi budaya, dan hal yang wajib dilakukan disetiap kesempatan, tapi apakah kita tahu dampak yang timbul dari sikap alay tersebut,, banyak remaja yang hanya mengikuti trend tidak tahu bahkan tidak peduli akan hal tersebut contoh adalah..

  1. Selfie
Selfie adalah cara foto sendiri diri kita sendiri atau bersama orang lain lain, memang tidak ada larangan untuk berfoto selfie tapi masalahnya adalah hal yang terjadi setelah itu,jika kita hanya foto saja sebenarnya tidak masalah,,tapi jika kita mengupload foto kita ke internet maka hal inilah yang menyebabkan masalah,dari maksud hanya ingin pamer agar orang lain tahu dan perhatian pada diri kita.



  1. Mendaki bukit atau touring
Salah satu yang lagi ngtrend dikalangan anak muda saat ini adalah mendaki bukit atau gunung kegiatan yang berawal dari pencinta alam tersebut tidak seutuh ditunjukan untuk rasa cintanya kepada alam. Banyak dari pendaki gunung yang justru merusak dengan berkemah diatas bukit secara beramai ramai kebanyakan pendaki tidak sadar telah merusak alam.banyak sampah bersebaran didaerah pengunungan yang seharus hijau dan asri, terus kegiatan touring. Memang touring tidak apa” tapi pasti biasanya pasti kita menghabisakan waktu seharian penuh untuk kegiatan touring ini. Orangtua mana yang tidak khawatir dengan anak mereka. Pastilah kita akan melawan orangtua jika dilarang



  1. Nongkrong
Kegiatan yang asyik dan tidak menghabiskan banyak uang yang hanya nongkrong.bisa dilakukan dimana saja bersama temen” tentunya.. yang bahayanya nongkrong ini adalah jika kita pandai memilih teman maka nanti pikiran kita akan cenderung kearah negative dan berujung menjerumuskan kita nantinya.



  1. Pacaran
Nah yang satu ini pasti temen-temen mengalami pacaran secara langsung atau tidak langsung, semua hal yang terjdi dalam pacaran yang sudah menjadi trend anak muda sekarang adalah buruk. Bayangin belum waktunya menikah sudah menikah karena Maried by Accident, belum lagi dengan bahaya tidakan asusila yang mungkin akan kita alami.yang semua itu menjerumus pada dosa.



  1. Gadget

Berkembang teknologi tidak dipungkiri memberi suatu gaya hidup baru, dunia dimana serba instant, banyak remaja yang cenderung malas belajar karena sibuk mainan gadget. Hal ini yang mengalihkan buku pelajaran ke gadget.kalau buat belajar sih gapapa yaa.. gadgetnya tapi kebanayakan hanya buat mainan update dimedsoslah…main game dsb



Sabtu, 11 Juli 2015

Materi Psikologi Remaja


REMAJA

Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal (12-14 tahun), remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja awal, masih banyak ciri masa anak yang terbawa. Perubahan fisik terjadi dengan cepat, dan pergaulan mereka masih banyak bersama dengan teman-teman dari jenis kelamin yang sama. Remaja pertengahan merupakan kelanjutan perkembangan masa remaja awal. Perubahan fisik sudah tidak terlalu cepat, sedangkan pergaulan sudah meluas pada jenis kelamin yang berlawanan. Pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewasa, dan lebih mempersiapkan diri untuk kehidupan yang mandiri.
CIRI REMAJA
a. Masa mencari identitas
Pada masa pencarian identitas, remaja umumnya memiliki gambaran ideal yang ingin dicapainya. Gambaran ideal ini dapat diproyeksikan pada tokoh-tokoh idola. Remaja ingin eksistensi dirinya sebagai seorang individu, dapat dirasakan oleh orang lain, sehingga ia seringkali menarik perhatian kepada dirinya sendiri, misalnya dengan ngobrol/tertawa keras-keras, naik motor beramai-ramai dan sebagainya.
b. Masa peralihan
Seperti yang telah disebutkan di atas, masa remaja merupakan peralihan ke tahap perkembangan selanjutnya, yaitu dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Hal ini berarti masih ada ciri-ciri tahap anak yang berbekas tetapi mereka juga mempelajari tingkah laku yang dewasa sebagai pengganti tingkah laku sebelumnya. Kadang-kadang remaja bersikap dewasa, tetapi beberapa saat kemudian tingkah lakunya kekanak-kanakan, walaupun fisik mereka sudah seperti orang dewasa.
c. Masa pertentangan
Remaja mengalami banyak konflik emosional, yang menimbulkan kebingungan pada diri mereka sendiri maupun pada orang lain. Misalnya, terhadap orang tua dan orang-orang dewasa lain sikap mereka bertentangan. Pada satu sisi mereka ingin melepaskan diri dari orang tua, tetapi pada sisi yang lain mereka merasa belum mampu berdiri sendiri, dan ingin memperoleh rasa aman di rumah. Mungkin kita pernah mendengar ucapan: "Orang tua: kita tidak dapat hidup bersama mereka, dan tanpa mereka." Sikap mereka tampaknya seperti ingin menjauhi/menentang orang dewasa, tetapi sebenarnya mereka masih ingin diperhatikan dan dibantu.
d. Masa mencoba dan menjelajah
Remaja sering mencoba hal-hal yang baru bagi mereka. Karena mereka melihat dunia ini dengan kacamata yang berbeda dari masa kanak-kanak, maka banyak hal baru yang mereka temukan. Misalnya mereka ingin mengetahui dunia orang dewasa, yang tampak seperti suatu misteri yang menarik. Akibat dari mencoba-coba ini tidak selalu baik, misalnya terlibat penyalahgunaan obat, menonton film porno dan sebagainya. Remaja juga ingin menyelidiki/menjelajah lingkungan yang lebih luas.
e. Aktifitas kelompok
Remaja lebih banyak bergaul dengan teman-teman sebaya, dan senang membentuk kelompok-kelompok. Hal ini terdorong juga oleh berkurangnya waktu remaja bersama orang tua dan keluarga, dalam usaha mereka melepaskan diri dari orang tua. Remaja ingin diterima oleh kelompok sebayanya dan merasa takut bila mereka ditolak, sehingga mereka juga berusaha bertingkah laku sesuai dengan kelompoknya. Biasanya remaja juga memasuki kelompok yang sifat-sifat anggota dan nilai-nilai kelompoknya sesuai dengan ciri-ciri dirinya sendiri. Remaja menaruh banyak minat terhadap pergaulan dengan teman-teman lawan jenis, bahkan cukup banyak remaja yang sudah mencoba berpacaran.

REMAJA SEKARANG SEPERTI APA?
1.    Remaja dan Pacaran
Satu sisi kenyataan dalam gaya pacaran remaja menjadikan kasus seksualitas semakin meningkat. Adanya libido seksualitas yang diberikan Tuhan Allah yang tidak mampu di kelola remaja secara benar dan pada saat yang seharusnya dilakukan, hal ini sering menyebabkan kekeliruan yang fatal.  Sebagaian remaja tidak tahu dari efek yang dilakukan karena minimnya informasi tentang pendidikan seksualitas sesuai dengan kultur budaya dan religius. Tapi, ada juga remaja yang tahu efek dari gaya pacaran yang negatif dan kurang peduli dengan akibat yang akan terjadi. Kalau boleh diistilahkan dengan kata pacaran tidak sehat. Hal ini tentu banyak efek negatifnya. Misalnya saja saat pacaran, tentunya remaja punya banyak keinginan yang belum boleh dilakukan dimasa remaja. Keinginan itu bisa berbentuk berpegangan tangan, mencium dahi yang komom katanya sich sebagai tanda kasih sayang. Tapi kadang kala ciuman didahi bisa berlanjut kearah yang lebih jauh. Bagaikan berenang di air yang deras lama-lama juga terseret arus. Sama halnya dengan ciuman-ciuman yang dilakukan oleh remaja. Dari dahi menuju ke pipi dari pipi berlanjut ke bibir dari bibir berlanjut ke leher dari leher berlanjut ke sekwilda ( sekitar wilayah dada) dan ini yang disebut dengan pacaran foto close up dan selanjutnya bisa terjadi aktifitas yang lebih jauh, bahkan bisa jadi sampai ke gaya pacaran foto post card (melakukan hubungan seksualitas) dikalangan remaja.

2.    Remaja dan Rokok, Narkoba
Kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain dengan kelompoknya.
Menurut data terbaru Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2014, 18,3 persen pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan merokok, dengan 33,9 persen berjenis laki-laki dan 2,5 persen perempuan. GYTS 2014 dilakukan pada pelajar tingkat SLTP berusia 13-15 tahun.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998–2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% di antaranya berusia antara 15–19 tahun.
3.    Remaja dan Gadget
Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Alat elektronik yang memiliki pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis. Sedangkan media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blogjejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berikut beberapa dampak negatif penggunaan gadget adalah :
1.      Malas belajar/kurangnya perhatian terhadap pelajaran
2.      Malas membantu orang tua
3.      Pancaran sinar gadget bisa membuat mata jadi susah berkedip jika terlalu lama dipakai sehingga mengakibatkan kejelian mata berkurang.
4.      Lebih suka keluar rumah (misalnya pergi ke warnet/diajak jalan dengan  teman lewat handphone)
5.      Tidur sampai larut malam (baca BBM,Line,whatsapp,path,twitter dll)
6.      Lupa waktu
7.      Jarang sholat

Apakah teman-teman pernah merasakannya? Jika iya! berikut cara mengatasinya:
a.       Perlakukan Sesuai Fungsi Dasarnya
b.      Membatasi Komunikasi
c.       Kurangi Pemakaian Smartphone Secara Bertahap
d.      Perbanyak Berbicara Secara Langsung
e.       Gunakan dengan bijaksana

PELAJAR DAN GAYA HIDUPNYA ?

        hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata (Echols,2003). Gaya hidup hedonisme sama sekali tidak sesuai dengan tujuan pendidikan bangsa kita.
        Tujuan pendidikan Negara kita adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (pembukaan UUD 1945, alinea 4). Tujuannya tentu bukan untuk menciptakan bangsa yang hedonisme, tetapi bangsa yang punya spiritual, punya emosional quotient- peduli pada sesama dan tidak selfish atau mengutamakan diri sendiri. Apakah banyak pelajar yang berpotensi menjadi generasi yang hedonism yaitu generasi yang memandang kesenangan hidup dan kenikmatan materi sebagai tujuan yang utama ? Jawabnya adalah “ya”. Lantas apa indikatornya.
        Bahwa hedonisme sebagai fenomena dan gaya hidup sudah tercermin dari prilaku mereka sehari-hari. Mayoritas pelajar berlomba untuk bisa hidup mewah. Berfoya-foya dan nongkrong di kafe, mall dan plaza. Ini merupakan bagian dari agenda hidup mereka. Barangkali inilah efek negatif dari menjamurnya mall, plaza dan hypermarket lainnya. Mengaku sebagai orang timur yang beragama, namun mereka tidak risih bermesraan di depan publik. Ini adalah juga gaya hidup mereka. Hal lain yang membuat hati kita gundah- menyimak berita pada televisi dan Koran-koran bahwa sudah cukup banyak pelajar  kita yang menganut paham hidup free sex dan tidak peduli lagi pada orang-orang sekitar. Hamil di luar nikah bukan jadi ‘aib lagi, malah sudah dianggap model karena para-para model mereka juga banyak yang begitu seperti digosipkan oleh media elektronik (TV) dan media cetak (majalah, Koran dan tabloid).
Gaya hidup hedonismee tentu ada penyebabnya:
1.  Orang tua
Lupa  untuk mewarisi anak dan keponakan dengan norma dan gaya hidup timur yang punya spiritual. Jarang yang ambil pusing apakah anak sudah melakukan sholat atau belum, apakah lidahnya masih terbata- bata membaca alif –ba-ta, dan tidak sedih melihat remaja mereka kalau tidak mengerti dengan nilai puasa.Sejak kecil anak sudah diperlakukan dengan hal yang aneh-aneh; anak dianggap lucu kalau rambutnya di gondrongkan,bernyanyi ala cinta dewasa. Katanya Sejak kecil anak didik bahwa shopping yang ngetren musti di mall, dan makanan yang bergizi adalah KFC atau burger.Orang tua yang setuju dengan hedonisme tidak begitu peduli dalam mengasah spiritual anak. Tidak heran kalau anak-anak mereka cenderung menjadi generasi yang kurang dalam mengenal Sang Khalik. Akibatnya mereka tumbuh jadi generasi yang rapuh, mudah putus asa dan mencari kambing hitam, bila ditimpa.
2.  Idola
Sampai sekarang tetap orang, termasuk pelajar/generasi muda, memandang segala sesuatu yang berasal dari Barat sebagai hal yang hebat. Pelajar merasa minder kalau ketahuan lebih mengidolakan lagu daerah, lagu Minang, dan lagu dangdut. Mereka harus mengidolakan lagu dan musisi dari barat. Poster-poster figur dari Barat, artis dan atlit, patut ditempel di kamar belajar. Kemudian tiap saat mengupdate atau mengikuti perkembangan beritanya; “ oh artis atau atlit dari klub itu lagi pacaran, yang ini mau cerai, yang itu punya mobil mewah, yang itu lagi bersenang-senang dengan kekasihnya di laut caribia….wah aku patut meniru gaya hidup nya”. Demikianlah pelajar dari dalam kamarnya menyerap gaya hedonisme dari info-info tentang figur-fugur idola yang menempel di dinding kamarnya dibandingkan figur-figur intelektual, pahlawan, pendidik dan tokoh spiritual lainnya.
3.  bacaan dan tontonan
Adalah kebisaaan pelajar kalau pulang sekolah pergi dulu ke tempat keramaian, pasar, paling kurang mampir di kiosk penjualan majalah dan tabloid. Ada sejumlah tabloid dan majalah, ada untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Tabloid dan majalah untuk remaja ada yang punya tema tentang agama, olahraga, pendidikan, dan majalah/tabloid popular. Umumnya yang berbau agama dan pendidikan kurang laku. Yang paling laris adalah tabloid dan majalah remaja popular yang isinya banyak bersifat hura-hura- shopping dan kencan.
        Coba ambill satu majalah pop remaja (tidak perlu sebut nama majalahnya) maka yang terlihat pada covernya adalah sepasang kaum adam-hawa yang berusia belia lagi dimabuk asmara. Kalau tidak demikian mana mungkin laku, karena pebisnis sengaja meraup untung lewat mencuci otak remaja menjadi sekuler dan hedonisme. Kemudian coba balik halaman demi halaman. Maka yang kita jumpai adalah gambar-gambar iklan seputar, parfum, make up, pakaian sexy yang sangat tidak pantas untuk orang timur yang terkenal punya budaya malu. Kemudian style rambut dan assesori- untuk cowok rambut dipanjangkan atau model punk, diberi warna, style wanita lain lagi. Memakai celana harus melorot, jangan lupa dengan assesori. Karena yang membelinya adalah para pelajar maka tabloid dan majalah pun telah mencuci otak mereka. Akibatnya pelajar sering bermasalah dengan disiplin sekolah.
        Pengaruh tontonan, tayangan televisi (profil sinetron, liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang pelajar untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan kebanyakan tema televisi sama saja. Isinya banyak mengupas tema tema berpacaran, ciuman, pelukan, perceraian, pernikahan. hamil di luar nikah dan bermesraan di muka publik sudah nggak apa-apa lagi, cobalah dan lakukanlah ! seolah-olah beginilah ajakan televisi dan majalah yang tidak banyak mendidik, kecuali hanya banyak menghibur.
        Majalah popular dan tema televisi di negara kita memang sedang menggiring pelajar menjadi generasi konsumerisme bukan memotivasi mereka untuk menjadi generasi produktif. Tema iklannya adalah “manjakanlah kulitmu”. Andaikata semua pelajar dan mahasiswa melakukan hal yang demikian, memuja kulit. Pastilah sawah dan ladang, serta lahan-lahan subur makin banyak yang tidak terurus. Karena mereka semua takut jadi hitam. Pada hal untuk manusia yang patut dimuliakan adalah kualitas intelektual, kualitas spiritual dan kualitas hubungan dengan manusia (kualitas fikiran dan keimanan).
       




Mengetahui gaya belajar
Kenali Diri, Bagaimana Denganku?

NO
PERTANYAAN




1.     
Ketika mengoperasikan barang untuk pertama kali saya memilih untuk...
Membaca instruksi

Mendengar atau meminta penjelasan

Trial and error

2.     
Ketika mencari petunjuk perjalanan...
Melihat peta

Bertanya pada oranglain

Mengikuti intuisi atau kompas

3.     
Ketika menyajikan masakan saya...
Mengikuti resep

Menelepon teman untuk meminta penjelasan

Mengikuti intuisi dan rasa saya

4.     
Ketika mengajarkan sesuatu pada oranglain, saya...
Menulis instruksi

Menerangkan secara verbal

Memperagakan

5.     
Saya cenderung berkata...
Aku melihat apa yang anda maksud

Aku mendengar apa yang anda katakan

Saya dapat memahami perasaanmu

6.     
Saya cenderung berkata...
Perlihatkan padaku

Katakan padaku

Biarkan saya mencoba

7.     
Saya cenderung berkata...
Lihat bagaimana aku melakukannya

Dengarkan penjelasanku

Coba lakukan

8.     
Keluhan pada suatu barang, saya cenderung untuk...
Menulis surat

Menelepon

Mengenbalikan ke toko

9.     
Saya memilih aktivitas ini saat waktu luang...
Museum atau gallery

Musik atau ngobrol

Aktifitas fisik atau membuats esuatu

10.  
Ketika belanja umumnya saya cenderung untuk...
Melihat dan memutuskan

Berdiskusi dengan petugas toko

Mencoba memegang

11.  
Memilih liburan saya...
Membaca brosur

Mendengarkan rekomendasi

Membayangkan pengalamannya

12.  
Memilih mobil baru saya...
membaca review

Diskusi dengan teman

Test drive

13.  
Mempelajari keahlian baru...
Saya melihat apa yang guru lakukan

Saya ngobrol dengan guru, apa yang harus saya lakukan

Mencoba langsung

14.  
Memilih menu restoran...
Saya membayangkan seperti apa makanan itu

Saya bicara sendiri (dalam pikiran)

Saya membayangkan seperti apa rasanya

15.  
Keyika mendengarkan lagu...
Saya menyanyi sambil baca lirik

Saya mendengarkan lirik dan ketukannya

Saya berjoget

16.  
Ketika konsentrasi...
Saya fokus pada kata2 atau gambar dihadapan saya

Mendiskusikan pemecahan masalah dalam pikiran saya

Berjalan mondar-mandir dan mencorat-coret

17.  
Saya mudah mengingat sesuatu jika...
Menulis catatan atau menyimpan file berisi rincian

Menyuarakan dengan keras secara berulang2 dan kuncinya dalma pikiran

Melakukan atau membayangkan melakukannya

18.  
Ingatan pertamaku saat...

Melihat sesuatu

Berbicara

Berbuat sesuatu

19.  
Ketika cemas saya...
Membayangkan skenario terburuk

Berbicara dalam pikiran hal yang paling saya kuatirkan

Mondar-mandir

20.  
Saya merasa nyambung dengan oranglain karena...
Bagaimana penampilan mereka

Apa yang mereka katakan pada saya

Bagaimana perasaan saya tentang mereka

21.  
ketika saya merivisi ujian...
Menulis banyak catatan revisi dengan bolpen berwarna

Saya ceritakan catatan saya pada orang2

Meramu formula baru

22.  
Ketika menjelaskan sesuatu pada seseorang, saya cenderung untuk...
Perlihatkan pada mereka apa maksudku

Menjelaskan pada mereka dengan berbagai cara hingga mereka benar2 faham

Mendorong mereka untuk melakukannya

23.  
Kesenangan utama adalah...
Fotografi atau nonton film

Mendengarkan musik, radio/ngobrol dengan teman2

Aktifitas fisik, makan enak, dance

24.  
Saya banyak menghabiskan waktu luang dengan...
Menonton tv

Ngobrol dengan teman

Melakukan aktifitas fisik atau melakukan sesuatu

25.  
Ketika saya menghubungi orangbaru...
Ketemu langsung

Menelepon

Melakukan aktifitas bersama

26.  
Saya menandai bagaimana orang...
Penampilan

Suara

Berdiri dan bergerak

27.  
Ketika saya marah...
Membayangkan apa yang membuat saya marah

Saya berteriak pada orang2 tentang perasaan saya

Membanting pintu, membuang barang-barang

28.  
Saya paling mudah mengingat...
Wajah

Nama

Apa yang dilakukan

29.  
Saya akan tahu jika seseorang berbohong karena...
Memalingkan wajah

Perubahan suara

Gerakannya

30.  
Ketika saya bertemu dengan teman lama...
Senang bisa melihatmu

Senang bisa mendengarmu

Memeluk dan menyalami