Jumat, 14 Agustus 2015
Matinya Sebuah Rasa Karena Internet
8/14/2015 10:50:00 PM
 
No comments
Maaf,,,kalau judul ini
terkesan sinis terhadap internet, tapi buka maksud saya anti terhadap internet.
Bagaimanapun internet sama seperti sebuah pisau yang memiliki sisi positif dan
negative, dan tidak adil rasanya kalau
kita hanya membahas dari satu sisi saja.
Dari sisi positifnya kita
bisa melihat bahwa perkembangan
teknologi jaringan internet telah mengubah paragdima dalam mendapatkan
informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan
waktu. Melalui keberadaan internet, kita bisa mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dimanapun dan kapanpun waktu yang diinginkan.
Salah satu bidang yang
tersentuh dampak perkembangan teknologi ini adalah dunia pendidikan. Sebagai
sebuah sumber informasi yang hamper tak terbatas, maka jaringan internet
memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia
pendidikan. Bahkan beberapa perguruan tinggi ternama, mencanangkan lahirnya
system pembelajaran yang berbasis teknologi jaringan ini, seperti lahirnya
konsep tentang distance learning, web-based education, dan e-learning, yang
kalau ditinjau dari implementasinya mempunyai wujud yang hamper sama, yaitu
memanfaatkan fasilitas jaringan internet sebagai salah satu saran dan media
pengajaran dalam pendidikan.
Melihat perkembangan
fenomena ini, akan sangat tertinggal
dunia pendidikan kita, jika tidak bisa memanfaatkan teknologi internet. Namun kita tidak boleh
melupakan bahwa ketika kita makin akrab dengan internet.maka pada hakikatnya
kita telah membuka diri terhadap dunia dan masuk dengan leluasanya dalam
kamar-kamar pribadi Kita, tanpa batas. Segala ideology dapat diakses, segala
macam budaya dari yang normal maupun ekstrem.
Maka terjadilah apa yang
dinamakan dengan wabah jejaring social ( international social networking).
Internet memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan begitu mudahnya dan
tanpa batas.
Sudah barang tentu
secara otomatis maka budaya
destruktifpun masuk didalamnya seperti hedoisme, kekerasan, terorisme dan seks
bebas bahkan perdagangan perempuan.
Begitu pula dalam
pendidikan, internet kadang bisa mematika rasa. Rasa untuk bekerja keras yang
pertama. Dengan kemudahannya mencari data melalui situs search engine semisal
google, para pelajar dari SD sampai mahasiswa menjadi mudahnya dalam mencari
data untuk membuat tugas yang diberikan oleh guru atau dosen menjadi malas
bekeja keras untuk membaca buku dan lebih memilih bertanya pada “pak
google” perpustakaanpun menjadi makin
sepi karena para pelajar lebih sibuk browsing di internet.
Mati rasa yang kedua adalah
kelanjutan dari mati rasa kerja keras, setelah mereka mendapatkan data yang
dicari melalui browsing di internet, mereka idak segan-segan melakukan copy
paste tenpa menyebutkan narasumber yang menulisnya dan menjadikan seolah-olah
diri kitalah yang menulisnya. Maka kita telah membunuh rasa tanggung jawab dan
kepedulian terhadap hak cipta orang lain. Sehingga menyebarlah budaya copy
paste dimana-mana.ada sebuah cerita dari seorang mahasiswa yang menceritakan
bahwa ada salah satu dosennya yang tidak pernah memberikan tugas kepada para
mahasiswanya dengan mengetik lewat computer dan selalu mengunakan tulisan
tangan karena saking takutnya kalau mahasiswanya hanya melakukan copy paste
dengan sedikit pengeditan.
Mati rasa yang ketiga dan
inilah mati rasa yang paling fatal adalah matinya belajar nilai dari seorang
guru, apalagi untuk universitas yang benar-benar mengandalkan pembelajaran
melalui e-learning. Dalam sebuah proses pendidikan, yang dilakukan tidak hanya
transfer pengetahuan tetapi juga transfer nilai. Bagaimana akhlak seorang guru,
keikhlasan dan semangat guru akan ditularkan kepada para peserta didiknya,
begitu pula sebaliknya bagaimana ta’zhim (penghormaan) siswa terhadap guru, dan
tidak ditemukan dalampembelajaran melalui internet sehingga berkurangnya
kedekatan hati antara guru dan murid.
Padahal belajar nilai dan
akhlak dari guru adalah hal yang sangat penting, dizaman klasik kita bisa
belajar dari kisah tentang halaqah yang diselenggarakan oleh imam Ahmad bin Hanbal
bahwa hadir dikajian ilmuberjumlah 5000 orang sedangkan yang mencatat hanya 500
orang maka yang lain?? Jawabannya adalah belajar akhlak dan adab dari imam
Ahmad bin Hanbal.
Dizaman kontemporer ini
kita telah terpukau oleh kehebatan Andrea Hirata ( pengarang novel tetralogi Laskar
Pelagi) yang telah dididik dengan baik dan penuh sahaja oleh ibu muslimah,
bukakah karena pendidikan berkarakter yang penuh dengan keakraban antara guru
dengan siswa salah satunya dengan bermain bersama.dan sehebat apapun teknologi
internet yang ada sekarang, misalnya dengan teknologi webcam based teaching (pengajaran
melalui perantara webcam) tetap belum bias
mengantikan kehebatan pengaruh bermain dan belajar bersama guru ketika
mengajar, misalnya ketika musim hujan tiba, kita tidak pernah tahu bagaimana
seorang guru yang harus rela menembus hujan demi mengajar para siswanya.
Oleh karena itu internet
tidak layak sebagai sumber mutlak dalam sebuah pendidikan dan dalam hal ini
hendaknya guru menanamkan dulu nilai-nilai keluhuran akhlak baru kemudian
memberikan ketrampilan belajar melalui internet.dan selain itu buku dan
perpustakaan tetap menjadi sebuah sumber belajar yang tak tergantikan.
Kamis, 13 Agustus 2015
Ciri-ciri pencandu internet dan cara penyembuhan
8/13/2015 02:39:00 AM
 
No comments
Internet atau international network bukanlah
hal yang baru bagi khalayak umum sekarang ini hamper setiap orang mulaidari
orang penting sampai tidak penting mengunakan internet makanya banyak bermunculan
pencandu internet. Para pencandu internet umumnya tidak tahu kalo dirinya adalah
pencandu internet .tapi ada beberapa ciriciri yang dapat ada lihat dan rasakan bila
mulai kecanduan internet. Contohnyaseperti;
1.
Selalu
update medsostiap menitnya
Pasti banyak
darikita yang punya medsos(media social) contohnya facebook, twitter,
Instagram,BBM Dsb.banyaksekali yang dapat kita lakukan dimedsos seperti jualan,
cari perhatian, caritemen, komunikasi dan
sebagainya. Tapi jika semua hal ini jika temen-temen tiap jam atau menitnya selalu
bukaa tau sekedar mengupdate. Itu akan membuat efekketergantungan yang
berlebihan. Hal-hal yang bias dilakukan secara langsung dilakukan dimedsos..misalnya
kita berdoa dimedsos padahalkan bukan tempatnya. Kita setiap menit update
status apa yang kita lakukan atau rasakan. Cuma hanya ingin teman- temantahu.
Tanpa sadarkita telah mengubar keburukan kita ke orang lain
2.
Lupa Makan
Terlalu asyik main internet tanpa sadar akan membuat lupa
akan kebutuhan kita sebagai makluk hidup yaitu “makan” kadang karena terlalu asyiknya
bermain atau melihat internet kita menunda
waktu makan. Dan malah lupa bahwa kita butuh makan.
3.
Jarang
mandi
Kegiatan
yang harus selalu didepan layar membuka internet. Membuat kitaenggan pergi walau
hanya untuk mandi. Akibatnya kita mulai terbiasa akan bau tubuh kita yang belum
mandi dan menggangap itu wajar padahal jika kita orang lain pasti akan pergi jika
kita belum mandi karena tidak tahan dengan bau tubuh kita.
4.
Jarang
bersosialisasi ke orang lain secara langsung
Biasanya
para pencandu internet akan sedikit bicara jika bertemu orang langsung tetapi ketika
di internet mereka akan mengembor- ngemborkan pikiran yang terpendamnya.
5.
Selalu
cari koneksi internet dimanapun dia berada
Internet
tanpa koneksi sama juga bohong. Orang
yang kecanduan internet akan selalu mencari cara agar mereka selalu terhubung ke
internet dimana punitu.bahkan dimanapun mereka akan pergi selalu membawa gadget
yang bias terhubung ke internet.
6.
Hal
apapun akan difoto dan diupload di internet
Sekarang
banyak fasilitas kamera di gadget masing-masing. Sehingga kapanpun kiata dapat memotret
sesuatu. Bagipencandu internet akan memotret
apasaja yang ada disekitar mereka. Foto makanan yang baru akan dimakan misalnya,
foto tulisan suatu tempat yang sedang mereka kunjungi, foto hal lucu diskitar
mereka, bangunan disekita rmereka, tumpukan pekerjaan yang belum diselesaikan atau baru dikerjakan.dan
semua itu nantinya akandiupload di internet, dan pastinya akan membuat kepuasan
sendiri bagi pencandu
7.
Jarang
baca buku
Internet
menawarkan fitur penulusuran yang dapat menelusuri hal yang akan kita cari. Di
google kita pasti akrab dengan situs satu ini. Banyak hal yang bias cari disini.
Tapi apakah itu selamanya baik. Ternyata tidak informasi yang sangat mudah didapat
membuat kita jadi malas membaca. Dan akibatnya informasi yang didapat tidak maksimal atau malah hanya judulnya
saja yang kita ingat.
Dari ciri-ciri
diatas jika teman-teman mengalaminya, berhati-hatilah kamu termasuk pecandu
internet. Dan ada beberapa cara pengobatannnya.Seperti;
1.
Ganti
hpmu atau gadgetmu dengan hp atau gadget jadul
Fitur berlebih
suatu hp atau gadget apalagi selalut erhubung ke internet akan dapat kita melakukan
yang aneh- aneh pula. Sebaginya ganti gadget atau hpmu dengan yang jadul seperti
hp monokrom yang masih berantena itu.
2.
Ikut banyak
organisasi yang postif
Kesibukan
berorganisasi akan membuat kita lupa akan internet. Karena dalam organisasi kita juga akan
mendapat teman yang banyak sama pada pertemanan di media social.
3.
Lakukan
kegiatan positif
Dengan kita
melakukan aktifitas maka porsi kita akan berkurang untuk bermain internet
contohnya; main sepak bola, laripagi, senam, jalan-jalan sama teman, mengurus pengajian
dimasjid, bantuin orang dsb
4.
Sering
datang ke pengajian tau kajian
Jika
wawasan keimanan dan keilmuan kita luas maka segala aspek pengaruh yang membuat
kita kecanduan internet akan musnah secara perlahan.
Dan itulah beberapa
Ciri-ciri pencandu internet dan cara penyembuhannya semoga dapat membantu ingat
jangan terlalu berlebihan mengunakan internet yaa ... ^_^
Rabu, 12 Agustus 2015
Berawal dari Alay menjadi Dosa
8/12/2015 09:27:00 PM
 
No comments
Kebiasaan
alay kaum muda sekarang ini bukan hanya menjadi hobi lagi tapi sudah menjadi
budaya, dan hal yang wajib dilakukan disetiap kesempatan, tapi apakah kita tahu
dampak yang timbul dari sikap alay tersebut,, banyak remaja yang hanya
mengikuti trend tidak tahu bahkan tidak peduli akan hal tersebut contoh
adalah..
- Selfie
Selfie adalah cara foto sendiri diri
kita sendiri atau bersama orang lain lain, memang tidak ada larangan untuk
berfoto selfie tapi masalahnya adalah hal yang terjadi setelah itu,jika kita
hanya foto saja sebenarnya tidak masalah,,tapi jika kita mengupload foto kita
ke internet maka hal inilah yang menyebabkan masalah,dari maksud hanya ingin
pamer agar orang lain tahu dan perhatian pada diri kita.
- Mendaki bukit atau touring
Salah satu yang lagi ngtrend dikalangan
anak muda saat ini adalah mendaki bukit atau gunung kegiatan yang berawal dari
pencinta alam tersebut tidak seutuh ditunjukan untuk rasa cintanya kepada alam.
Banyak dari pendaki gunung yang justru merusak dengan berkemah diatas bukit
secara beramai ramai kebanyakan pendaki tidak sadar telah merusak alam.banyak
sampah bersebaran didaerah pengunungan yang seharus hijau dan asri, terus
kegiatan touring. Memang touring tidak apa” tapi pasti biasanya pasti kita
menghabisakan waktu seharian penuh untuk kegiatan touring ini. Orangtua mana
yang tidak khawatir dengan anak mereka. Pastilah kita akan melawan orangtua
jika dilarang
- Nongkrong
Kegiatan yang asyik dan tidak
menghabiskan banyak uang yang hanya nongkrong.bisa dilakukan dimana saja
bersama temen” tentunya.. yang bahayanya nongkrong ini adalah jika kita pandai
memilih teman maka nanti pikiran kita akan cenderung kearah negative dan
berujung menjerumuskan kita nantinya.
- Pacaran
Nah yang satu ini pasti temen-temen
mengalami pacaran secara langsung atau tidak langsung, semua hal yang terjdi
dalam pacaran yang sudah menjadi trend anak muda sekarang adalah buruk.
Bayangin belum waktunya menikah sudah menikah karena Maried by Accident, belum
lagi dengan bahaya tidakan asusila yang mungkin akan kita alami.yang semua itu
menjerumus pada dosa.
- Gadget
Berkembang teknologi tidak dipungkiri
memberi suatu gaya hidup baru, dunia dimana serba instant, banyak remaja yang
cenderung malas belajar karena sibuk mainan gadget. Hal ini yang mengalihkan
buku pelajaran ke gadget.kalau buat belajar sih gapapa yaa.. gadgetnya tapi
kebanayakan hanya buat mainan update dimedsoslah…main game dsb
Sabtu, 11 Juli 2015
Materi Psikologi Remaja
7/11/2015 09:43:00 PM
 
No comments
REMAJA
Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal
(12-14 tahun), remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun).
Pada masa remaja awal, masih banyak ciri masa anak yang terbawa. Perubahan
fisik terjadi dengan cepat, dan pergaulan mereka masih banyak bersama dengan
teman-teman dari jenis kelamin yang sama. Remaja pertengahan merupakan
kelanjutan perkembangan masa remaja awal. Perubahan fisik sudah tidak terlalu
cepat, sedangkan pergaulan sudah meluas pada jenis kelamin yang berlawanan.
Pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewasa, dan lebih
mempersiapkan diri untuk kehidupan yang mandiri.
CIRI REMAJA
a. Masa mencari identitas
Pada masa pencarian identitas, remaja
umumnya memiliki gambaran ideal yang ingin dicapainya. Gambaran ideal ini dapat
diproyeksikan pada tokoh-tokoh idola. Remaja ingin eksistensi dirinya sebagai
seorang individu, dapat dirasakan oleh orang lain, sehingga ia seringkali
menarik perhatian kepada dirinya sendiri, misalnya dengan ngobrol/tertawa
keras-keras, naik motor beramai-ramai dan sebagainya.
b. Masa peralihan
Seperti yang telah disebutkan di atas,
masa remaja merupakan peralihan ke tahap perkembangan selanjutnya, yaitu dari
masa anak-anak menuju masa dewasa. Hal ini berarti masih ada ciri-ciri tahap
anak yang berbekas tetapi mereka juga mempelajari tingkah laku yang dewasa
sebagai pengganti tingkah laku sebelumnya. Kadang-kadang remaja bersikap
dewasa, tetapi beberapa saat kemudian tingkah lakunya kekanak-kanakan, walaupun
fisik mereka sudah seperti orang dewasa.
c. Masa pertentangan
Remaja mengalami banyak konflik emosional,
yang menimbulkan kebingungan pada diri mereka sendiri maupun pada orang lain.
Misalnya, terhadap orang tua dan orang-orang dewasa lain sikap mereka
bertentangan. Pada satu sisi mereka ingin melepaskan diri dari orang tua,
tetapi pada sisi yang lain mereka merasa belum mampu berdiri sendiri, dan ingin
memperoleh rasa aman di rumah. Mungkin kita pernah mendengar ucapan:
"Orang tua: kita tidak dapat hidup bersama mereka, dan tanpa mereka."
Sikap mereka tampaknya seperti ingin menjauhi/menentang orang dewasa, tetapi
sebenarnya mereka masih ingin diperhatikan dan dibantu.
d. Masa mencoba dan menjelajah
Remaja sering mencoba hal-hal yang baru
bagi mereka. Karena mereka melihat dunia ini dengan kacamata yang berbeda dari
masa kanak-kanak, maka banyak hal baru yang mereka temukan. Misalnya mereka
ingin mengetahui dunia orang dewasa, yang tampak seperti suatu misteri yang
menarik. Akibat dari mencoba-coba ini tidak selalu baik, misalnya terlibat
penyalahgunaan obat, menonton film porno dan sebagainya. Remaja juga ingin
menyelidiki/menjelajah lingkungan yang lebih luas.
e. Aktifitas kelompok
Remaja lebih banyak bergaul dengan
teman-teman sebaya, dan senang membentuk kelompok-kelompok. Hal ini terdorong
juga oleh berkurangnya waktu remaja bersama orang tua dan keluarga, dalam usaha
mereka melepaskan diri dari orang tua. Remaja ingin diterima oleh kelompok
sebayanya dan merasa takut bila mereka ditolak, sehingga mereka juga berusaha
bertingkah laku sesuai dengan kelompoknya. Biasanya remaja juga memasuki
kelompok yang sifat-sifat anggota dan nilai-nilai kelompoknya sesuai dengan
ciri-ciri dirinya sendiri. Remaja menaruh banyak minat terhadap pergaulan
dengan teman-teman lawan jenis, bahkan cukup banyak remaja yang sudah mencoba
berpacaran.
REMAJA SEKARANG
SEPERTI APA?
1.
Remaja
dan Pacaran
Satu sisi
kenyataan dalam gaya pacaran remaja menjadikan kasus seksualitas semakin
meningkat. Adanya libido seksualitas yang diberikan Tuhan Allah yang tidak
mampu di kelola remaja secara benar dan pada saat yang seharusnya dilakukan,
hal ini sering menyebabkan kekeliruan yang fatal. Sebagaian remaja tidak
tahu dari efek yang dilakukan karena minimnya informasi tentang pendidikan
seksualitas sesuai dengan kultur budaya dan religius. Tapi, ada juga remaja
yang tahu efek dari gaya pacaran yang negatif dan kurang peduli dengan akibat
yang akan terjadi. Kalau boleh diistilahkan dengan kata pacaran tidak sehat.
Hal ini tentu banyak efek negatifnya. Misalnya saja saat pacaran, tentunya
remaja punya banyak keinginan yang belum boleh dilakukan dimasa remaja. Keinginan
itu bisa berbentuk berpegangan tangan, mencium dahi yang komom katanya sich
sebagai tanda kasih sayang. Tapi kadang kala ciuman didahi bisa berlanjut
kearah yang lebih jauh. Bagaikan berenang di air yang deras lama-lama juga
terseret arus. Sama halnya dengan ciuman-ciuman yang dilakukan oleh remaja.
Dari dahi menuju ke pipi dari pipi berlanjut ke bibir dari bibir berlanjut ke
leher dari leher berlanjut ke sekwilda ( sekitar wilayah dada) dan ini yang
disebut dengan pacaran foto close up dan selanjutnya bisa terjadi aktifitas
yang lebih jauh, bahkan bisa jadi sampai ke gaya pacaran foto post card
(melakukan hubungan seksualitas) dikalangan remaja.
2. Remaja dan Rokok, Narkoba
Kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang
biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya
karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain
dengan kelompoknya.
Menurut data terbaru Global Youth Tobacco
Survey (GYTS) 2014, 18,3 persen pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan
merokok, dengan 33,9 persen
berjenis laki-laki dan 2,5 persen perempuan. GYTS 2014 dilakukan pada pelajar
tingkat SLTP berusia 13-15 tahun.
Berdasarkan
data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di
Indonesia dari tahun 1998–2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% di antaranya
berusia antara 15–19 tahun.
3. Remaja dan Gadget
Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Alat elektronik yang memiliki
pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis.
Sedangkan media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berikut beberapa dampak negatif penggunaan gadget adalah :
1. Malas
belajar/kurangnya perhatian terhadap pelajaran
2. Malas
membantu orang tua
3. Pancaran
sinar gadget bisa membuat mata jadi susah berkedip jika terlalu lama dipakai
sehingga mengakibatkan kejelian mata berkurang.
4. Lebih
suka keluar rumah (misalnya pergi ke warnet/diajak jalan dengan teman
lewat handphone)
5. Tidur
sampai larut malam (baca BBM,Line,whatsapp,path,twitter dll)
6. Lupa
waktu
7. Jarang
sholat
Apakah teman-teman pernah merasakannya? Jika iya! berikut cara
mengatasinya:
a. Perlakukan
Sesuai Fungsi Dasarnya
b. Membatasi
Komunikasi
c. Kurangi
Pemakaian Smartphone Secara Bertahap
d. Perbanyak
Berbicara Secara Langsung
e. Gunakan
dengan bijaksana
PELAJAR DAN GAYA
HIDUPNYA ?
hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang
mencari kesenangan hidup semata-mata (Echols,2003). Gaya hidup hedonisme sama
sekali tidak sesuai dengan tujuan pendidikan bangsa kita.
Tujuan pendidikan Negara kita
adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (pembukaan UUD 1945, alinea 4).
Tujuannya tentu bukan untuk menciptakan bangsa yang hedonisme, tetapi bangsa
yang punya spiritual, punya emosional quotient- peduli pada sesama dan tidak
selfish atau mengutamakan diri sendiri. Apakah banyak pelajar yang berpotensi
menjadi generasi yang hedonism yaitu generasi yang memandang kesenangan hidup
dan kenikmatan materi sebagai tujuan yang utama ? Jawabnya adalah “ya”. Lantas
apa indikatornya.
Bahwa hedonisme sebagai fenomena dan gaya hidup sudah tercermin
dari prilaku mereka sehari-hari. Mayoritas pelajar berlomba untuk bisa hidup
mewah. Berfoya-foya dan nongkrong di kafe, mall dan plaza. Ini merupakan bagian
dari agenda hidup mereka. Barangkali inilah efek negatif dari menjamurnya mall, plaza
dan hypermarket lainnya. Mengaku sebagai orang timur yang beragama, namun
mereka tidak risih bermesraan di depan publik. Ini adalah juga gaya hidup
mereka. Hal lain yang membuat hati kita gundah- menyimak berita pada televisi
dan Koran-koran bahwa sudah cukup banyak pelajar kita yang menganut paham hidup free sex dan
tidak peduli lagi pada orang-orang sekitar. Hamil di luar nikah bukan jadi ‘aib
lagi, malah sudah dianggap model karena para-para model mereka juga banyak yang
begitu seperti digosipkan oleh media elektronik (TV) dan media cetak (majalah,
Koran dan tabloid).
Gaya hidup hedonismee tentu
ada penyebabnya:
1.
Orang tua
Lupa untuk mewarisi anak dan keponakan dengan norma
dan gaya hidup timur yang punya spiritual. Jarang yang ambil pusing
apakah anak sudah melakukan sholat atau belum, apakah lidahnya masih terbata-
bata membaca alif –ba-ta, dan tidak sedih melihat remaja mereka kalau tidak
mengerti dengan nilai puasa.Sejak kecil anak sudah diperlakukan dengan hal yang
aneh-aneh; anak dianggap lucu kalau rambutnya di gondrongkan,bernyanyi ala cinta dewasa. Katanya Sejak kecil anak didik bahwa shopping yang ngetren
musti di mall, dan makanan yang bergizi adalah KFC atau burger.Orang tua yang setuju dengan hedonisme tidak begitu peduli dalam mengasah spiritual anak.
Tidak heran kalau anak-anak mereka cenderung menjadi generasi yang kurang dalam
mengenal Sang Khalik. Akibatnya mereka tumbuh jadi generasi yang rapuh, mudah
putus asa dan mencari kambing hitam, bila ditimpa.
2.
Idola
Sampai sekarang tetap orang, termasuk pelajar/generasi muda,
memandang segala sesuatu yang berasal dari Barat sebagai hal yang hebat.
Pelajar merasa minder kalau ketahuan lebih mengidolakan lagu daerah, lagu
Minang, dan lagu dangdut. Mereka harus mengidolakan lagu dan musisi dari barat.
Poster-poster figur dari Barat, artis dan atlit, patut ditempel di kamar
belajar. Kemudian tiap saat mengupdate atau mengikuti perkembangan beritanya; “
oh artis atau atlit dari klub itu lagi pacaran, yang ini mau cerai, yang itu
punya mobil mewah, yang itu lagi bersenang-senang dengan kekasihnya di laut
caribia….wah aku patut meniru gaya hidup nya”. Demikianlah pelajar dari dalam
kamarnya menyerap gaya hedonisme dari info-info tentang figur-fugur idola yang
menempel di dinding kamarnya dibandingkan figur-figur intelektual, pahlawan,
pendidik dan tokoh spiritual lainnya.
3.
bacaan dan tontonan
Adalah kebisaaan pelajar kalau pulang sekolah pergi dulu ke
tempat keramaian, pasar, paling kurang mampir di kiosk penjualan majalah dan
tabloid. Ada sejumlah tabloid dan majalah, ada untuk anak-anak, remaja, dan
dewasa. Tabloid dan majalah untuk remaja ada yang punya tema tentang agama,
olahraga, pendidikan, dan majalah/tabloid popular. Umumnya yang berbau agama
dan pendidikan kurang laku. Yang paling laris adalah tabloid dan majalah remaja
popular yang isinya banyak bersifat hura-hura- shopping dan kencan.
Coba ambill satu majalah pop
remaja (tidak perlu sebut nama majalahnya) maka yang terlihat pada covernya
adalah sepasang kaum adam-hawa yang berusia belia lagi dimabuk asmara. Kalau
tidak demikian mana mungkin laku, karena pebisnis sengaja meraup untung lewat mencuci
otak remaja menjadi sekuler dan hedonisme. Kemudian coba balik halaman demi
halaman. Maka yang kita jumpai adalah gambar-gambar iklan seputar, parfum, make
up, pakaian sexy yang sangat tidak pantas untuk orang timur yang terkenal punya
budaya malu. Kemudian style rambut dan assesori- untuk cowok rambut
dipanjangkan atau model punk, diberi warna, style wanita lain lagi. Memakai
celana harus melorot, jangan lupa dengan assesori. Karena yang membelinya
adalah para pelajar maka tabloid dan majalah pun telah mencuci otak mereka.
Akibatnya pelajar sering bermasalah dengan disiplin sekolah.
Pengaruh tontonan, tayangan
televisi (profil sinetron, liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang
pelajar untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan kebanyakan tema
televisi sama saja. Isinya banyak mengupas tema tema berpacaran, ciuman,
pelukan, perceraian, pernikahan. hamil di luar nikah dan bermesraan di muka
publik sudah nggak apa-apa lagi, cobalah dan lakukanlah ! seolah-olah beginilah
ajakan televisi dan majalah yang tidak banyak mendidik, kecuali hanya banyak
menghibur.
Majalah popular dan tema televisi di negara kita memang sedang
menggiring pelajar menjadi generasi konsumerisme bukan memotivasi mereka untuk
menjadi generasi produktif. Tema iklannya adalah “manjakanlah kulitmu”.
Andaikata semua pelajar dan mahasiswa melakukan hal yang demikian, memuja
kulit. Pastilah sawah dan ladang, serta lahan-lahan subur makin banyak yang
tidak terurus. Karena mereka semua takut jadi hitam. Pada hal untuk manusia
yang patut dimuliakan adalah kualitas intelektual, kualitas spiritual dan
kualitas hubungan dengan manusia (kualitas fikiran dan keimanan).
Mengetahui
gaya belajar
Kenali Diri, Bagaimana Denganku?
NO
|
PERTANYAAN
|
|||||||
1.
|
Ketika mengoperasikan barang untuk pertama kali saya memilih untuk...
|
Membaca instruksi
|
Mendengar atau meminta penjelasan
|
Trial and error
|
||||
2.
|
Ketika mencari petunjuk perjalanan...
|
Melihat peta
|
Bertanya pada oranglain
|
Mengikuti intuisi atau kompas
|
||||
3.
|
Ketika menyajikan masakan saya...
|
Mengikuti resep
|
Menelepon teman untuk meminta penjelasan
|
Mengikuti intuisi dan rasa saya
|
||||
4.
|
Ketika mengajarkan sesuatu pada oranglain, saya...
|
Menulis instruksi
|
Menerangkan secara verbal
|
Memperagakan
|
||||
5.
|
Saya cenderung berkata...
|
Aku melihat apa yang anda maksud
|
Aku mendengar apa yang anda katakan
|
Saya dapat memahami perasaanmu
|
||||
6.
|
Saya cenderung berkata...
|
Perlihatkan padaku
|
Katakan padaku
|
Biarkan saya mencoba
|
||||
7.
|
Saya cenderung berkata...
|
Lihat bagaimana aku melakukannya
|
Dengarkan penjelasanku
|
Coba lakukan
|
||||
8.
|
Keluhan pada suatu barang, saya cenderung untuk...
|
Menulis surat
|
Menelepon
|
Mengenbalikan ke toko
|
||||
9.
|
Saya memilih aktivitas ini saat waktu luang...
|
Museum atau gallery
|
Musik atau ngobrol
|
Aktifitas fisik atau membuats esuatu
|
||||
10.
|
Ketika belanja umumnya saya cenderung untuk...
|
Melihat dan memutuskan
|
Berdiskusi dengan petugas toko
|
Mencoba memegang
|
||||
11.
|
Memilih liburan saya...
|
Membaca brosur
|
Mendengarkan rekomendasi
|
Membayangkan pengalamannya
|
||||
12.
|
Memilih mobil baru saya...
|
membaca review
|
Diskusi dengan teman
|
Test drive
|
||||
13.
|
Mempelajari keahlian baru...
|
Saya melihat apa yang guru lakukan
|
Saya ngobrol dengan guru, apa yang harus saya lakukan
|
Mencoba langsung
|
||||
14.
|
Memilih menu restoran...
|
Saya membayangkan seperti apa makanan itu
|
Saya bicara sendiri (dalam pikiran)
|
Saya membayangkan seperti apa rasanya
|
||||
15.
|
Keyika mendengarkan lagu...
|
Saya menyanyi sambil baca lirik
|
Saya mendengarkan lirik dan ketukannya
|
Saya berjoget
|
||||
16.
|
Ketika konsentrasi...
|
Saya fokus pada kata2 atau gambar dihadapan saya
|
Mendiskusikan pemecahan masalah dalam pikiran saya
|
Berjalan mondar-mandir dan mencorat-coret
|
||||
17.
|
Saya mudah mengingat sesuatu jika...
|
Menulis catatan atau menyimpan file berisi rincian
|
Menyuarakan dengan keras secara berulang2 dan kuncinya dalma pikiran
|
Melakukan atau membayangkan melakukannya
|
||||
18.
|
Ingatan pertamaku saat...
|
Melihat sesuatu
|
Berbicara
|
Berbuat sesuatu
|
||||
19.
|
Ketika cemas saya...
|
Membayangkan skenario terburuk
|
Berbicara dalam pikiran hal yang paling saya kuatirkan
|
Mondar-mandir
|
||||
20.
|
Saya merasa nyambung dengan oranglain karena...
|
Bagaimana penampilan mereka
|
Apa yang mereka katakan pada saya
|
Bagaimana perasaan saya tentang mereka
|
||||
21.
|
ketika saya merivisi ujian...
|
Menulis banyak catatan revisi dengan bolpen berwarna
|
Saya ceritakan catatan saya pada orang2
|
Meramu formula baru
|
||||
22.
|
Ketika menjelaskan sesuatu pada seseorang, saya cenderung untuk...
|
Perlihatkan pada mereka apa maksudku
|
Menjelaskan pada mereka dengan berbagai cara hingga mereka benar2 faham
|
Mendorong mereka untuk melakukannya
|
||||
23.
|
Kesenangan utama adalah...
|
Fotografi atau nonton film
|
Mendengarkan musik, radio/ngobrol dengan teman2
|
Aktifitas fisik, makan enak, dance
|
||||
24.
|
Saya banyak menghabiskan waktu luang dengan...
|
Menonton tv
|
Ngobrol dengan teman
|
Melakukan aktifitas fisik atau melakukan sesuatu
|
||||
25.
|
Ketika saya menghubungi orangbaru...
|
Ketemu langsung
|
Menelepon
|
Melakukan aktifitas bersama
|
||||
26.
|
Saya menandai bagaimana orang...
|
Penampilan
|
Suara
|
Berdiri dan bergerak
|
||||
27.
|
Ketika saya marah...
|
Membayangkan apa yang membuat saya marah
|
Saya berteriak pada orang2 tentang perasaan saya
|
Membanting pintu, membuang barang-barang
|
||||
28.
|
Saya paling mudah mengingat...
|
Wajah
|
Nama
|
Apa yang dilakukan
|
||||
29.
|
Saya akan tahu jika seseorang berbohong karena...
|
Memalingkan wajah
|
Perubahan suara
|
Gerakannya
|
||||
30.
|
Ketika saya bertemu dengan teman lama...
|
Senang bisa melihatmu
|
Senang bisa mendengarmu
|
Memeluk dan menyalami
|
||||
Langganan:
Postingan (Atom)