REMAJA
Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal
(12-14 tahun), remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun).
Pada masa remaja awal, masih banyak ciri masa anak yang terbawa. Perubahan
fisik terjadi dengan cepat, dan pergaulan mereka masih banyak bersama dengan
teman-teman dari jenis kelamin yang sama. Remaja pertengahan merupakan
kelanjutan perkembangan masa remaja awal. Perubahan fisik sudah tidak terlalu
cepat, sedangkan pergaulan sudah meluas pada jenis kelamin yang berlawanan.
Pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewasa, dan lebih
mempersiapkan diri untuk kehidupan yang mandiri.
CIRI REMAJA
a. Masa mencari identitas
Pada masa pencarian identitas, remaja
umumnya memiliki gambaran ideal yang ingin dicapainya. Gambaran ideal ini dapat
diproyeksikan pada tokoh-tokoh idola. Remaja ingin eksistensi dirinya sebagai
seorang individu, dapat dirasakan oleh orang lain, sehingga ia seringkali
menarik perhatian kepada dirinya sendiri, misalnya dengan ngobrol/tertawa
keras-keras, naik motor beramai-ramai dan sebagainya.
b. Masa peralihan
Seperti yang telah disebutkan di atas,
masa remaja merupakan peralihan ke tahap perkembangan selanjutnya, yaitu dari
masa anak-anak menuju masa dewasa. Hal ini berarti masih ada ciri-ciri tahap
anak yang berbekas tetapi mereka juga mempelajari tingkah laku yang dewasa
sebagai pengganti tingkah laku sebelumnya. Kadang-kadang remaja bersikap
dewasa, tetapi beberapa saat kemudian tingkah lakunya kekanak-kanakan, walaupun
fisik mereka sudah seperti orang dewasa.
c. Masa pertentangan
Remaja mengalami banyak konflik emosional,
yang menimbulkan kebingungan pada diri mereka sendiri maupun pada orang lain.
Misalnya, terhadap orang tua dan orang-orang dewasa lain sikap mereka
bertentangan. Pada satu sisi mereka ingin melepaskan diri dari orang tua,
tetapi pada sisi yang lain mereka merasa belum mampu berdiri sendiri, dan ingin
memperoleh rasa aman di rumah. Mungkin kita pernah mendengar ucapan:
"Orang tua: kita tidak dapat hidup bersama mereka, dan tanpa mereka."
Sikap mereka tampaknya seperti ingin menjauhi/menentang orang dewasa, tetapi
sebenarnya mereka masih ingin diperhatikan dan dibantu.
d. Masa mencoba dan menjelajah
Remaja sering mencoba hal-hal yang baru
bagi mereka. Karena mereka melihat dunia ini dengan kacamata yang berbeda dari
masa kanak-kanak, maka banyak hal baru yang mereka temukan. Misalnya mereka
ingin mengetahui dunia orang dewasa, yang tampak seperti suatu misteri yang
menarik. Akibat dari mencoba-coba ini tidak selalu baik, misalnya terlibat
penyalahgunaan obat, menonton film porno dan sebagainya. Remaja juga ingin
menyelidiki/menjelajah lingkungan yang lebih luas.
e. Aktifitas kelompok
Remaja lebih banyak bergaul dengan
teman-teman sebaya, dan senang membentuk kelompok-kelompok. Hal ini terdorong
juga oleh berkurangnya waktu remaja bersama orang tua dan keluarga, dalam usaha
mereka melepaskan diri dari orang tua. Remaja ingin diterima oleh kelompok
sebayanya dan merasa takut bila mereka ditolak, sehingga mereka juga berusaha
bertingkah laku sesuai dengan kelompoknya. Biasanya remaja juga memasuki
kelompok yang sifat-sifat anggota dan nilai-nilai kelompoknya sesuai dengan
ciri-ciri dirinya sendiri. Remaja menaruh banyak minat terhadap pergaulan
dengan teman-teman lawan jenis, bahkan cukup banyak remaja yang sudah mencoba
berpacaran.
REMAJA SEKARANG
SEPERTI APA?
1.
Remaja
dan Pacaran
Satu sisi
kenyataan dalam gaya pacaran remaja menjadikan kasus seksualitas semakin
meningkat. Adanya libido seksualitas yang diberikan Tuhan Allah yang tidak
mampu di kelola remaja secara benar dan pada saat yang seharusnya dilakukan,
hal ini sering menyebabkan kekeliruan yang fatal. Sebagaian remaja tidak
tahu dari efek yang dilakukan karena minimnya informasi tentang pendidikan
seksualitas sesuai dengan kultur budaya dan religius. Tapi, ada juga remaja
yang tahu efek dari gaya pacaran yang negatif dan kurang peduli dengan akibat
yang akan terjadi. Kalau boleh diistilahkan dengan kata pacaran tidak sehat.
Hal ini tentu banyak efek negatifnya. Misalnya saja saat pacaran, tentunya
remaja punya banyak keinginan yang belum boleh dilakukan dimasa remaja. Keinginan
itu bisa berbentuk berpegangan tangan, mencium dahi yang komom katanya sich
sebagai tanda kasih sayang. Tapi kadang kala ciuman didahi bisa berlanjut
kearah yang lebih jauh. Bagaikan berenang di air yang deras lama-lama juga
terseret arus. Sama halnya dengan ciuman-ciuman yang dilakukan oleh remaja.
Dari dahi menuju ke pipi dari pipi berlanjut ke bibir dari bibir berlanjut ke
leher dari leher berlanjut ke sekwilda ( sekitar wilayah dada) dan ini yang
disebut dengan pacaran foto close up dan selanjutnya bisa terjadi aktifitas
yang lebih jauh, bahkan bisa jadi sampai ke gaya pacaran foto post card
(melakukan hubungan seksualitas) dikalangan remaja.
2. Remaja dan Rokok, Narkoba
Kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang
biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya
karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain
dengan kelompoknya.
Menurut data terbaru Global Youth Tobacco
Survey (GYTS) 2014, 18,3 persen pelajar Indonesia sudah punya kebiasaan
merokok, dengan 33,9 persen
berjenis laki-laki dan 2,5 persen perempuan. GYTS 2014 dilakukan pada pelajar
tingkat SLTP berusia 13-15 tahun.
Berdasarkan
data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di
Indonesia dari tahun 1998–2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% di antaranya
berusia antara 15–19 tahun.
3. Remaja dan Gadget
Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti perangkat
elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Alat elektronik yang memiliki
pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih praktis.
Sedangkan media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berikut beberapa dampak negatif penggunaan gadget adalah :
1. Malas
belajar/kurangnya perhatian terhadap pelajaran
2. Malas
membantu orang tua
3. Pancaran
sinar gadget bisa membuat mata jadi susah berkedip jika terlalu lama dipakai
sehingga mengakibatkan kejelian mata berkurang.
4. Lebih
suka keluar rumah (misalnya pergi ke warnet/diajak jalan dengan teman
lewat handphone)
5. Tidur
sampai larut malam (baca BBM,Line,whatsapp,path,twitter dll)
6. Lupa
waktu
7. Jarang
sholat
Apakah teman-teman pernah merasakannya? Jika iya! berikut cara
mengatasinya:
a. Perlakukan
Sesuai Fungsi Dasarnya
b. Membatasi
Komunikasi
c. Kurangi
Pemakaian Smartphone Secara Bertahap
d. Perbanyak
Berbicara Secara Langsung
e. Gunakan
dengan bijaksana
PELAJAR DAN GAYA
HIDUPNYA ?
hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang
mencari kesenangan hidup semata-mata (Echols,2003). Gaya hidup hedonisme sama
sekali tidak sesuai dengan tujuan pendidikan bangsa kita.
Tujuan pendidikan Negara kita
adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa (pembukaan UUD 1945, alinea 4).
Tujuannya tentu bukan untuk menciptakan bangsa yang hedonisme, tetapi bangsa
yang punya spiritual, punya emosional quotient- peduli pada sesama dan tidak
selfish atau mengutamakan diri sendiri. Apakah banyak pelajar yang berpotensi
menjadi generasi yang hedonism yaitu generasi yang memandang kesenangan hidup
dan kenikmatan materi sebagai tujuan yang utama ? Jawabnya adalah “ya”. Lantas
apa indikatornya.
Bahwa hedonisme sebagai fenomena dan gaya hidup sudah tercermin
dari prilaku mereka sehari-hari. Mayoritas pelajar berlomba untuk bisa hidup
mewah. Berfoya-foya dan nongkrong di kafe, mall dan plaza. Ini merupakan bagian
dari agenda hidup mereka. Barangkali inilah efek negatif dari menjamurnya mall, plaza
dan hypermarket lainnya. Mengaku sebagai orang timur yang beragama, namun
mereka tidak risih bermesraan di depan publik. Ini adalah juga gaya hidup
mereka. Hal lain yang membuat hati kita gundah- menyimak berita pada televisi
dan Koran-koran bahwa sudah cukup banyak pelajar kita yang menganut paham hidup free sex dan
tidak peduli lagi pada orang-orang sekitar. Hamil di luar nikah bukan jadi ‘aib
lagi, malah sudah dianggap model karena para-para model mereka juga banyak yang
begitu seperti digosipkan oleh media elektronik (TV) dan media cetak (majalah,
Koran dan tabloid).
Gaya hidup hedonismee tentu
ada penyebabnya:
1.
Orang tua
Lupa untuk mewarisi anak dan keponakan dengan norma
dan gaya hidup timur yang punya spiritual. Jarang yang ambil pusing
apakah anak sudah melakukan sholat atau belum, apakah lidahnya masih terbata-
bata membaca alif –ba-ta, dan tidak sedih melihat remaja mereka kalau tidak
mengerti dengan nilai puasa.Sejak kecil anak sudah diperlakukan dengan hal yang
aneh-aneh; anak dianggap lucu kalau rambutnya di gondrongkan,bernyanyi ala cinta dewasa. Katanya Sejak kecil anak didik bahwa shopping yang ngetren
musti di mall, dan makanan yang bergizi adalah KFC atau burger.Orang tua yang setuju dengan hedonisme tidak begitu peduli dalam mengasah spiritual anak.
Tidak heran kalau anak-anak mereka cenderung menjadi generasi yang kurang dalam
mengenal Sang Khalik. Akibatnya mereka tumbuh jadi generasi yang rapuh, mudah
putus asa dan mencari kambing hitam, bila ditimpa.
2.
Idola
Sampai sekarang tetap orang, termasuk pelajar/generasi muda,
memandang segala sesuatu yang berasal dari Barat sebagai hal yang hebat.
Pelajar merasa minder kalau ketahuan lebih mengidolakan lagu daerah, lagu
Minang, dan lagu dangdut. Mereka harus mengidolakan lagu dan musisi dari barat.
Poster-poster figur dari Barat, artis dan atlit, patut ditempel di kamar
belajar. Kemudian tiap saat mengupdate atau mengikuti perkembangan beritanya; “
oh artis atau atlit dari klub itu lagi pacaran, yang ini mau cerai, yang itu
punya mobil mewah, yang itu lagi bersenang-senang dengan kekasihnya di laut
caribia….wah aku patut meniru gaya hidup nya”. Demikianlah pelajar dari dalam
kamarnya menyerap gaya hedonisme dari info-info tentang figur-fugur idola yang
menempel di dinding kamarnya dibandingkan figur-figur intelektual, pahlawan,
pendidik dan tokoh spiritual lainnya.
3.
bacaan dan tontonan
Adalah kebisaaan pelajar kalau pulang sekolah pergi dulu ke
tempat keramaian, pasar, paling kurang mampir di kiosk penjualan majalah dan
tabloid. Ada sejumlah tabloid dan majalah, ada untuk anak-anak, remaja, dan
dewasa. Tabloid dan majalah untuk remaja ada yang punya tema tentang agama,
olahraga, pendidikan, dan majalah/tabloid popular. Umumnya yang berbau agama
dan pendidikan kurang laku. Yang paling laris adalah tabloid dan majalah remaja
popular yang isinya banyak bersifat hura-hura- shopping dan kencan.
Coba ambill satu majalah pop
remaja (tidak perlu sebut nama majalahnya) maka yang terlihat pada covernya
adalah sepasang kaum adam-hawa yang berusia belia lagi dimabuk asmara. Kalau
tidak demikian mana mungkin laku, karena pebisnis sengaja meraup untung lewat mencuci
otak remaja menjadi sekuler dan hedonisme. Kemudian coba balik halaman demi
halaman. Maka yang kita jumpai adalah gambar-gambar iklan seputar, parfum, make
up, pakaian sexy yang sangat tidak pantas untuk orang timur yang terkenal punya
budaya malu. Kemudian style rambut dan assesori- untuk cowok rambut
dipanjangkan atau model punk, diberi warna, style wanita lain lagi. Memakai
celana harus melorot, jangan lupa dengan assesori. Karena yang membelinya
adalah para pelajar maka tabloid dan majalah pun telah mencuci otak mereka.
Akibatnya pelajar sering bermasalah dengan disiplin sekolah.
Pengaruh tontonan, tayangan
televisi (profil sinetron, liputan tokoh selebriti dan iklan) juga mengundang
pelajar untuk mengejar hedonisme. Majalah remaja popular dan kebanyakan tema
televisi sama saja. Isinya banyak mengupas tema tema berpacaran, ciuman,
pelukan, perceraian, pernikahan. hamil di luar nikah dan bermesraan di muka
publik sudah nggak apa-apa lagi, cobalah dan lakukanlah ! seolah-olah beginilah
ajakan televisi dan majalah yang tidak banyak mendidik, kecuali hanya banyak
menghibur.
Majalah popular dan tema televisi di negara kita memang sedang
menggiring pelajar menjadi generasi konsumerisme bukan memotivasi mereka untuk
menjadi generasi produktif. Tema iklannya adalah “manjakanlah kulitmu”.
Andaikata semua pelajar dan mahasiswa melakukan hal yang demikian, memuja
kulit. Pastilah sawah dan ladang, serta lahan-lahan subur makin banyak yang
tidak terurus. Karena mereka semua takut jadi hitam. Pada hal untuk manusia
yang patut dimuliakan adalah kualitas intelektual, kualitas spiritual dan
kualitas hubungan dengan manusia (kualitas fikiran dan keimanan).
Mengetahui
gaya belajar
Kenali Diri, Bagaimana Denganku?
NO
|
PERTANYAAN
|
|
|
|
|
1.
|
Ketika mengoperasikan barang untuk pertama kali saya memilih untuk...
|
Membaca instruksi
|
|
Mendengar atau meminta penjelasan
|
|
Trial and error
|
|
2.
|
Ketika mencari petunjuk perjalanan...
|
Melihat peta
|
|
Bertanya pada oranglain
|
|
Mengikuti intuisi atau kompas
|
|
3.
|
Ketika menyajikan masakan saya...
|
Mengikuti resep
|
|
Menelepon teman untuk meminta penjelasan
|
|
Mengikuti intuisi dan rasa saya
|
|
4.
|
Ketika mengajarkan sesuatu pada oranglain, saya...
|
Menulis instruksi
|
|
Menerangkan secara verbal
|
|
Memperagakan
|
|
5.
|
Saya cenderung berkata...
|
Aku melihat apa yang anda maksud
|
|
Aku mendengar apa yang anda katakan
|
|
Saya dapat memahami perasaanmu
|
|
6.
|
Saya cenderung berkata...
|
Perlihatkan padaku
|
|
Katakan padaku
|
|
Biarkan saya mencoba
|
|
7.
|
Saya cenderung berkata...
|
Lihat bagaimana aku melakukannya
|
|
Dengarkan penjelasanku
|
|
Coba lakukan
|
|
8.
|
Keluhan pada suatu barang, saya cenderung untuk...
|
Menulis surat
|
|
Menelepon
|
|
Mengenbalikan ke toko
|
|
9.
|
Saya memilih aktivitas ini saat waktu luang...
|
Museum atau gallery
|
|
Musik atau ngobrol
|
|
Aktifitas fisik atau membuats esuatu
|
|
10.
|
Ketika belanja umumnya saya cenderung untuk...
|
Melihat dan memutuskan
|
|
Berdiskusi dengan petugas toko
|
|
Mencoba memegang
|
|
11.
|
Memilih liburan saya...
|
Membaca brosur
|
|
Mendengarkan rekomendasi
|
|
Membayangkan pengalamannya
|
|
12.
|
Memilih mobil baru saya...
|
membaca review
|
|
Diskusi dengan teman
|
|
Test drive
|
|
13.
|
Mempelajari keahlian baru...
|
Saya melihat apa yang guru lakukan
|
|
Saya ngobrol dengan guru, apa yang harus saya lakukan
|
|
Mencoba langsung
|
|
14.
|
Memilih menu restoran...
|
Saya membayangkan seperti apa makanan itu
|
|
Saya bicara sendiri (dalam pikiran)
|
|
Saya membayangkan seperti apa rasanya
|
|
15.
|
Keyika mendengarkan lagu...
|
Saya menyanyi sambil baca lirik
|
|
Saya mendengarkan lirik dan ketukannya
|
|
Saya berjoget
|
|
16.
|
Ketika konsentrasi...
|
Saya fokus pada kata2 atau gambar dihadapan saya
|
|
Mendiskusikan pemecahan masalah dalam pikiran saya
|
|
Berjalan mondar-mandir dan mencorat-coret
|
|
17.
|
Saya mudah mengingat sesuatu jika...
|
Menulis catatan atau menyimpan file berisi rincian
|
|
Menyuarakan dengan keras secara berulang2 dan kuncinya dalma pikiran
|
|
Melakukan atau membayangkan melakukannya
|
|
18.
|
Ingatan pertamaku saat...
|
Melihat sesuatu
|
|
Berbicara
|
|
Berbuat sesuatu
|
|
19.
|
Ketika cemas saya...
|
Membayangkan skenario terburuk
|
|
Berbicara dalam pikiran hal yang paling saya kuatirkan
|
|
Mondar-mandir
|
|
20.
|
Saya merasa nyambung dengan oranglain karena...
|
Bagaimana penampilan mereka
|
|
Apa yang mereka katakan pada saya
|
|
Bagaimana perasaan saya tentang mereka
|
|
21.
|
ketika saya merivisi ujian...
|
Menulis banyak catatan revisi dengan bolpen berwarna
|
|
Saya ceritakan catatan saya pada orang2
|
|
Meramu formula baru
|
|
22.
|
Ketika menjelaskan sesuatu pada seseorang, saya cenderung untuk...
|
Perlihatkan pada mereka apa maksudku
|
|
Menjelaskan pada mereka dengan berbagai cara hingga mereka benar2 faham
|
|
Mendorong mereka untuk melakukannya
|
|
23.
|
Kesenangan utama adalah...
|
Fotografi atau nonton film
|
|
Mendengarkan musik, radio/ngobrol dengan teman2
|
|
Aktifitas fisik, makan enak, dance
|
|
24.
|
Saya banyak menghabiskan waktu luang dengan...
|
Menonton tv
|
|
Ngobrol dengan teman
|
|
Melakukan aktifitas fisik atau melakukan sesuatu
|
|
25.
|
Ketika saya menghubungi orangbaru...
|
Ketemu langsung
|
|
Menelepon
|
|
Melakukan aktifitas bersama
|
|
26.
|
Saya menandai bagaimana orang...
|
Penampilan
|
|
Suara
|
|
Berdiri dan bergerak
|
|
27.
|
Ketika saya marah...
|
Membayangkan apa yang membuat saya marah
|
|
Saya berteriak pada orang2 tentang perasaan saya
|
|
Membanting pintu, membuang barang-barang
|
|
28.
|
Saya paling mudah mengingat...
|
Wajah
|
|
Nama
|
|
Apa yang dilakukan
|
|
29.
|
Saya akan tahu jika seseorang berbohong karena...
|
Memalingkan wajah
|
|
Perubahan suara
|
|
Gerakannya
|
|
30.
|
Ketika saya bertemu dengan teman lama...
|
Senang bisa melihatmu
|
|
Senang bisa mendengarmu
|
|
Memeluk dan menyalami
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|