Pages

Selasa, 18 Januari 2011

ikatan kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung
jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.
Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah rumit dan
dijelaskan oleh elektrodinamika
kuantum. Dalam prakteknya,
para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum atau penjelasan kualitatif yang
kurang kaku (namun lebih mudah
untuk dijelaskan) dalam
menjelaskan ikatan kimia. Secara
umum, ikatan kimia yang kuat
diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua atom yang
berpartisipasi. Ikatan kimia
menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk
tetap bersama. Selain itu ikatan
kimia juga menentukan struktur suatu zat. Kekuatan ikatan-ikatan kimia
sangatlah bervariasi. Pada
umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah". Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa
ikatan "lemah" yang paling kuat
dapat lebih kuat daripada ikatan
"kuat" yang paling lemah. Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang. Tinjauan Elektron yang mengelilingi inti atom bermuatan negatif dan proton yang terdapat dalam inti atom bermuatan positif, mengingat muatan yang
berlawanan akan saling tarik
menarik, maka dua atom yang
berdekatan satu sama lainnya
akan membentuk ikatan. Dalam gambaran yang paling
sederhana dari ikatan non-polar
atau ikatan kovalen, satu atau
lebih elektron, biasanya
berpasangan, ditarik menuju
sebuah wilayah diantara dua inti atom. Gaya ini dapat mengatasi
gaya tolak menolak antara dua
inti atom yang positif, sehingga
atraksi ini menjaga kedua atom
untuk tetap bersama, walaupun
keduanya masih akan tetap bergetar dalam keadaan
kesetimbangan. Ringkasnya,
ikatan kovalen melibatkan
elektron-elektron yang dikongsi
dan dua atau lebih inti atom
yang bermuatan positif secara bersamaan menarik elektron-
elektron bermuatan negatif yang
dikongsi. Dalam gambaran ikatan ion yang
disederhanakan, inti atom yang
bermuatan positif secara
dominan melebihi muatan positif
inti atom lainnya, sehingga
secara efektif menyebabkan satu atom mentransfer
elektronnya ke atom yang lain.
Hal ini menyebabkan satu atom
bermuatan positif dan yang
lainnya bermuatan negatif
secara keseluruhan. Ikatan ini dihasilkan dari atraksi
elektrostatik di antara atom-
atom dan atom-atom tersebut
menjadi ion-ion yang bermuatan. Semua bentuk ikatan dapat
dijelaskan dengan teori kuantum,
namun dalam prakteknya,
kaidah-kaidah yang
disederhanakan mengijinkan para
kimiawan untuk memprediksikan kekuatan, arah, dan polaritas
sebuah ikatan. Kaidah oktet (Bahasa Inggris: octet rule) dan teori VSEPR adalah dua contoh kaidah yang disederhanakan
tersebut. Ada pula teori-teori
yang lebih canggih, yaitu teori ikatan valens yang meliputi hibridisasi orbital dan resonans, dan metode orbital molekul
kombinasi linear orbital atom
(Bahasa Inggris: Linear
combination of atomic orbitals
molecular orbital method) yang
meliputi teori medan ligan. Elektrostatika digunakan untuk menjelaskan polaritas ikatan dan
efek-efeknya terhadap zat-zat
kimia.

0 komentar:

Posting Komentar