Assalamu'alaikum

Selamat Datang di blog Anin Einstein media belajar Agama dan Teknologi

Tentang Blog

Ini merupakan blog untuk sarana publikasi, komunikasi dan informasi...

Mari Belajar bersama

“"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal". (Q.S. Al-imran ayat 190).”

Manfaat Ilmu

“"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat". (Qur’an Al mujadalah 11).”

Untuk Teman-temanku

"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Pages

Jumat, 23 Januari 2015

SEJARAH IPM CABANG BANTUL

Sejarah IPM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)  berdiri Pada tanggal 18 Juli tahun 1961. Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang ingin melakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader. Oleh karena itulah dirasakan perlu hadirnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil kepada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung penyempurna perjuangan Muhammadiyah.

Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah dimulai jauh sebelum Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun 1961. Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga Pelajar Muhammadiyah). Selanjutnya pada tahun 1933 berdiri Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang di dalamnya berkumpul pelajar-pelajar Muhammadiyah.

Dengan kegigihan dan kemantapan para aktifis pelajar Muhammadiyah pada waktu itu untuk membentuk organisasi kader Muhammadiyah di kalangan pelajar akhirnya mulai mendapat titik-titik terang dan mulai menunjukan keberhasilanya, yaitu ketika pada tahun 1958 Konferensi Pemuda Muhammadiyah Daerah di Garut berusaha melindungi aktivitas para pelajar Muhammadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah. Mulai saat itulah upaya pendirian organisasi pelajar Muhammdiyah dilakukan dengan serius, intensif, dan sistematis.

Dengan keputusan konferensi Pemuda Muhammadiyah di Garut tersebut akhirnya diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke II yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta, yaitu dengan memutuskan untuk membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Keputusan II/No. 4). Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961, dan secara nasional melalui forum tersebut IPM dapat berdiri. Tanggal 18 Juli 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Ddengan kantor pusat berada di dua wilayah yaitu,di  Jakarta  : Jl. Menteng Raya 62 Jakarta Pusat 10340 dan Yogyakarta : Jl. KH. Ahmad Dahlan 103 Yogyakarta 55262.

Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas jaringan sehingga bisa menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Pimpinan IPM (tingkat ranting) didirikan di setiap sekolah Muhammadiyah. Berdirinya Pimpinan IPM di sekolah-sekolah Muhammadiyah ini akhirnya menimbulkan kontradiksi dengan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam UU Keormasan, bahwa satu-satunya organisasi siswa di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia hanyalah Organisasi Siswa Intra-Sekolah (OSIS). Sementara di sekolah-sekolah Muhammadiyah juga terdapat organisasi pelajar Muhammadiyah, yaitu IPM. Dengan demikian, ada dualisme organisasi pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Dalam situasi kontra-produktif tersebut, akhirnya Pimpinan Pusat IPM membentuk team eksistensi yang bertugas secara khusus menyelesaikan permasalahan ini. Setelah dilakukan pengkajian yang intensif, team eksistensi ini merekomendasikan perubahan nama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke Ikatan Remaja Muhammadiyah. Perubahan ini bisa jadi merupakan sebuah peristiwa yang tragis dalam sejarah organisasi, karena perubahannya mengandung unsur-unsur kooptasi dari pemerintah. Bahkan ada yang menganggap bahwa IPM tidak memiliki jiwa heroisme sebagai-mana yang dimiliki oleh PII yang tetap tidak mau mengakui Pancasila sebagai satu-satunya asas organisasinya.

Perubahan nama dari IPM ke IRM sebenarnya semakin memperluas jaringan dan jangkauan organisasi ini yang tidak hanya menjangkau pelajar, tetapi juga basis remaja yang lain, seperti santri, anak jalanan, dan lain-lain. Secara resmi perubahan IPM menjadi IRM adalah sejak tanggal 18 November 1992. Nama IRM kembali berubah menjadi IPM pada 28 Oktober 2008 di Muktamar IRM ke 16 di Solo.

Lambang dan Semboyan IPM
Lambang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adaalah segi lima dengan runcing di bawah yang merupakan deformasi betuk pena dengan jalur tengah runcing dibagian bawah berwarna kuning, diapit oleh dua jalur berwarna merah dan dua jalur berwarna hijau dengan matahari bersinar sebagai keluarga Muhammadiyah dimana tengah bulatan matahariterdapat gambar buku dan tulisan  Al-Quran surat Al-qalam ayat 1 yang berbunyi "Nuun Walqalami Wamaa Yasturuun" yang artinya "Nuun, Demi Pena dan Apa yang Dituliskannya" sebagai semboyan IPM sebagai organisasi pelajar.

Jaringan IPM
Susunan organisasi IPM dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting. Pimpinan Pusat adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional. Pimpinan Wilayah adalah kesatuan daerah-daerah dalam tingkat propinsi atau daerah tingkat I. Pimpinan Daerah adalah kesatuan cabang-cabang dalam tingkat kabupaten/kotamadya atau daerah tingkat II. Sedangkan Pimpinan Cabang adalah kesatuan ranting-ranting dalam satu kecamatan. Pimpinan Ranting adalah kesatuan anggota-anggota dalam satu sekolah, desa/kelurahan atau tempat lainnya. Saat ini, Ikatan Pelajar Muhammadiyah telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

TINJAUAN ORGANISATORIS IPM
‎1) ‎ IPM sebagai Organisasi Maksud dan tujuan IPM adalah “Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak ‎mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran ‎Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” (Pasal 3 AD/ART).‎ Kewajiban anggota bahwa setiap anggota berkewajiban untuk menaati dan ‎menjalankan AD dan ART serta menaati segala peraturan dan kebijakan organisasi. ‎

Jaringan struktural IPM secara berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, ‎Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting. ‎Dalam hal permusyawaratan, dalam IPM mengenal Muktamar, Konferensi Pimpinan ‎Wilayah (Konpiwil), Musyawarah Wilayah (Musywil), Konferensi Pimpinan Daerah ‎‎(Konpida), Musyawarah Daerah (Musyda), Konferensi Pimpinan Cabang (Konpicab), ‎Musyawarah Cabang (Musycab), Konferensi Pimpinan Ranting (Konpiran), dan ‎Musyawarah Ranting (Musyran). ‎
2) ‎ Prinsip Dasar Organisasi: IPM Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah salah satu organisasi otonom ‎persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf ‎nahi mungkar di kalangan remaja, berakidah Islam, dan bersumber pada Al-Quran ‎dan As-Sunnah.

Penghargaan
 IPM dalam  event Asean Youth Day Summit, menerima penghargaan ASEAN TAYO (Ten Accomplished Youth Organisations) pada tahun 2012. Penganugrahan OKP terbaik se ASEAN ini merupakan yang kedua setelah tahun 2006 IPM pernah menyabetnya yang digelar di Philipina. Bahkan Kementerian Pemuda dan Olahraga menobatkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai organisasi kepemudaan  (OKP) kategori organisasi pelajar juara 1 terbaik nasional tahun 2013 lalu. IPM berhasil mengungguli organisasi Pelajar lainnya yang telah mengikuti proses penilaian.
sumber: www.ipm.or.id





IMABA atau Ikatan Mahasiswa Bantul adalah organisasi independen  yang diharapkan dapat menunjang peran mahasiswa, khususnya di Bantul sebagai agent of change bagi kemajuan kabupaten Bantul. Imaba dideklarasikan di kantor dinas Bupati Lantai 3 pada tanggal 24 oktober 2009 oleh Mahasiswa bantul dari berbagai Universitas.

Imaba saat ini memiliki lima departemen yaitu Departemen kajian strategis,  Departemen Sosial Masyarakat, Departemen Pendidikan, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen Kaderisasi.

Tujuan IMABA
1. Menuju terwujudnya komunitas intelektual yang kritis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2Mengembangkan kegiatan yang bersifat penalaran, kajian keilmuan, minat dan kreatifitas mahasiswa
    Bantul dengan dilandasi oleh semangat kebersamaan dan kekeluargaan
3Terbinanya mahasiswa yang profesional di bidangnya


Visi dan Misi
Visi Ikatan Mahasiswa Bantul (IMABA) adalah menjadi organisasi mahasiswa kedaerahan yang memiliki soliditas tinggi, selalu melakukan perubahan-perubahan diranah internal organisasi maupun diranah eksternal organisasi, serta berkontribusi secara penuh dalam penyelesaian masalah-masalah kebangsaan, khususnya masalah-masalah yang terdapat dikabupaten Bantul.

Visi tersebut diwujudkan melalui sejumlah misi sebagai berikut :
  1.  Meningkatkan soliditas dan solidaritas dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Bantul (IMABA)
  2.  Meningkatkan serta menguatkan kapasitas organisasi baik dilevel mikro, mezzo maupun makro
  3.  Melakukan advokasi dan kerja social dalam rangka berkontribusi dalam penyelesaian masalah-masalah kebangsaan, khususnya dikabupaten Bantul.  



MOTTO

Belajar dan Bekerja Bersama Masyarakat Bantul, Membangun Bantul Menjadi Bantul yang Lebih Baik.

Alamat Kesekretariatan 

Jl. Marsda Adisucipto no.12 Bantul kodepos 55714

IMABA DIRIKAN POSKO BANTUAN UNTUK BANJARNEGARA

Pada penghujung tahun 2014 Indonesia kembali berduka. Bencana alam kembali terjadi di Banjarnegara, dimana ratusan warga kehilangan rumah, harta benda, bahkan kehilangan anggota keluarganya dalam musibah tanah longsor ini. Untuk itu, Ikatan Mahasiswa Bantul (IMABA) kembali mendirikan posko untuk membantu saudara-saudara kita yang tengah mengalami musibah. Kami menggalang bantuan sebagai salah satu bentuk solidaritas dan kepedulian kami terhadap saudara kita di Banjarnegara.

Dengan tekad yang bulat, kami mendirikan Posko IMABA yang terletak di depan masjid Agung Manunggal Bantul. Lokasi ini dinilai strategis sehingga warga dapat dengan mudah mengakses posko jika ingin membantu. Dalam kegiatan ini kami tidak membatasi wujud bantuan dari warga, baik itu berupa dana, pakaian layak, hingga makanan. Rencanaya posko “IMABA Peduli Banjarnegara” akan didirikan selama 2 minggu, mulai dari tanggal 16 hingga 25 Desember 2014 pukul 10.00- selesai. 

Seluruh anggota IMABA bahu membahu dalam pendirian posko maupun penggalangan dana.Kepedulian warga Bantul dalam membantu sesama sangatlah patut diapresiasi. Sampai saat ini dana yang sudah terkumpul cukup banyak, baik itu yang didapatkan melalui penggalangan maupun transfer. Tidak hanya itu, kepedulian warga Bantul juga terlihat dari banyaknya donasi dalam pakaian-pakaian layak pakai maupun dalam bentuk lainnya. 

Sampai berita ini diterbitkan, kami masih menggalang dana yang dapat disalurkan melalui rekening bank maupun diserahkan langsung kepada anggota IMABA yang menjaga posko hingga 25 Desember 2014 mendatang. Rencananya hasil sumbangan dari para donatur akan dikumpulkan di kantor sekretariat IMABA, dan nantinya akan disalurkan kepada para korban tanah longsor di Banjarnegara.

Selagi bisa, mari kita peduli. Selagi mampu, mari kita membantu. Salam Mahasiswa !!

Kamis, 22 Januari 2015

ICC BORN IN STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA

Yogyakarta (14/12), Informatic Computer Club mengadakan kegiatan dengan tema “ICC born in Benteng Vredeburg”bertempat di benteng Vredeburg. Kegiatan ini menandai lahirnya kembali ICC yang sekian lama vakum dengan pembacaan sumpah oleh pengurus baru. Aristian Nugrohtomo terpilih sebagai ketua umum ICC periode 2014/2015 dengan pemilihan sistem votting. Hadir dalam acara tersebut mahasiswa dari kepengurusan baru ICC, perwakilan kepengurusan priode 2013, perwakilan senat, perwakilan UKM dan perwakilan HMP.
Dalam pelantikannya, Aristian Nugrohotomo sebagai ketua terpilih berkomentar “Mudah-mudahan amanah yang di berikan kepada kami dapat kami pertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya dan terimakasih untuk kepengurusan lama yang telah banyak memberikan bimbingan kepada kami”.
Sedangkan Yanal Masyfuq sebagai pemateri kegiatan mingguan ICC dan wakil kepengurusan ICC 2013 berkomentar “ Dengan adanya pelantikan kepengurusan baru di ICC di harapkan mahasiswa STMIK Elrahma khususnya anggota ICC dapat kembali berkarya, selamat dan sukses untuk kepengurusan baru. Kami akan selalu mendukung dan membantu kalian”
Sebelum upacara pelantikan, Pemilihan kepengurusan dan agenda selama 1tahun kedepan telah rampung di susun. ICC 2014 memfokuskan kegiatan dalam dunia design grafis karena dapat di kembangkan di bidang apapun. Tetapi tidak menutup kemungkinan kegiatan ICC meluas di bidang ilmu komputer yang lain.
Rangkaian kegiatan pelantikan kepengurusan baru di awali dengan belajar fotografi bersama, baik dari kepengurusan lama maupun kepengurusan baru. di mana pemateri di datangkan dari mahasiswa STMIK El Rahma Yogyakarta yang telah memiliki usaha mandiri di dunia fotografi, Sukardi. Dalam penjelasannya Sukardi berkomentar “berkarya dapat melalui media apapun termasuk fotografi, semoga adek-adek ICC angkatan 2014 dapat mengembangkan bakat dan kreatifitasnya baik di bidang ilmu komputer maupun fotografi”. Untuk menjadi mahasiswa yang mampu memberikan karya di butuhkan kreatifitas yang tinggi, Mari bersama ICC 2014 kita tembus kreatiftas tanpa batas.
Sumber : http://www.stmikelrahma.ac.id/

Jumat, 02 Januari 2015

makalah sistem digital teorema boole dan de morgan